Bisnis.com, DENPASAR--Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyoroti sistem kebijakan pembagian dana insentif daerah, karena lebih menguntungkan daerah kaya.
Pastika mengusulkan agar pola pemberian dana insentif daerah (DID), dievaluasi dan menjadikan kemiskinan sebagai pertimbangan, karena dikhawatirkan justru mempertajam kesenjangan.
"Badung yang kaya justru dapat dana paling besar, harusnya tidak usah kan sudah kaya. Itu Klungkung, Bangli dan Karangasem malah tidak dapat," ujarnya, Kamis (17/12/2015).
Alokasi anggaran untuk transfer daerah khususnya DID besarannya bervariasi. DID merupakan kebijakan pusat yang memberi insentif bagi daerah dengan kinerja baik. Tolak ukurnya antara lain opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2014 dan ketepatan waktu dalam penetapan Perda APBD Tahun Anggaran 2014.
Mengacu pada hasil penilaian tersebut, Kabupaten Badung memperoleh DID paling besar yaitu Rp39,84 miliar, disusul Gianyar Rp39,20 miliar. Sementara Provinsi Bali, Kabupaten Buleleng, Jembrana, Tabanan dan Denpasar masing-masing dijatah DID sebesar Rp5 miliar.
Pastika mengaku sudah mengusulkan evaluasi penilaian DID kepada presiden, dan saat ini pihaknya menunggu pusat.