Bisnis.com, JAKARTA - World Bank menyebut tingkat ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Indonesia (gini ratio) semakin melebar dalam beberapa tahun terakhir.
Ketimpangan antara orang kaya dan miskin pada 2000 mencapai 0,30%, lalu meningkat menjadi 0,41% pada 2014 dan melebar menjadi 0,42% pada tahun ini.
Senior Poverty Economist Bank Dunia Matthew Wai-Poi mengatakan ada sejumlah cara untuk mengurangi gap gini ratio.
Salah satunya, penambahan pendapatan negara juga dapat membantu menjembatani kesenjangan.
Kini, lanjutnya, penerimaandari pajak perorangan hanya sebesar 10% dari jumlah penerimaan pajak.
Menurutnya, jika sumber pungutan pajak lebih luas, maka hal itu dapat menambahkan dana yang diperlukan untuk meningkatkan belanja infrastruktur, pelayanan kesehatan, program bantuan sosial, dan jaminan sosial
"Kebijakan pemerintah bisa mengurangi frekuensi dan besarnya goncangan, serta memastikan agar setiap rumah tangga dapat menikmati perlindungan yang layak seandainya goncangan terjadi. Ini investasi jangka panjang yang diperlukan bagi Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Matthew menambahkan ada sejumlah kebijakan lain bagi pemerintah yakni meningkatkan layanan umum pada tingkat lokal.
"Hal itu merupakana kunci ketimpangan bagi generasi berikutnya terletak pada peningkatan pelayanan umum di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten karena hal ini dapat memperbaiki kesehatan, pendidikan, dab peluang keluarga berencana secara merata," katanya.
Selain itu, penyediaan lapangan kerja yang lebih baik melalui investasi lebih besar untuk infrastruktur, perbaikan iklim investasi dan perubahan pendekatan regulasi agar lebih fleksibel dan responsif.