Bisnis.com, JAKARTA—Tahun depan, Kementerian Perhubungan tengah mengkaji pembangunan mother vessel perambuan guna mendukung efisiensi perawatan dan operasional kapal jenis ini di Indonesia.
Sekjen Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Boedhi Setiadjid mengungkapkan proyek mother vessel perambuan ini merupakan pemikiran baru yang akan dilaksanakan tahun depan untuk prototype-nya.
“Kalau mother vessel itu cukup satu tapi kapal induk perambuannya yang harus banyak karena kapal harus menghandle fasilitas navigasi yang cukup banyak dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya, pekan ini.
Boedhi menambahkan fasilitas mother vessel atau kapal perambuan multipurpose ini akan sangat modern sekali sehingga dapat melakukan perawatan bagi kapal navigasi dari berbagai kelas yang beroperasi di tanah air.
Lebih lanjut, Direktur Kenavigasian Dirjen Perhubungan Laut Bambang Wiyanto dana yang dibutuhkan untuk membangun kapal perambuan sekitar Rp300 miliar. Secara teknologi, mother vessel ini memiliki ramp door untuk keperluan bongkar muat buih atau fasiltas perambuan.
Yang paling menakjubkan, kapal ini dapat dilandasi atau menampung satu unit helikopter. Menurut Bambang, mother vessel yang memiliki panjang sekitar 88 meter dan lebar 18 meter tersebut dapat menempuh kecepatan maksimal hingga 18 knot. Rencananya, kapal modern ini akan dioperasikan di Selat Malaka.
“Iya terutama di selat Malaka. Kapal akan mondar mandir di sana, karena daerah ini sangat kritis juga padat sehingga harus dijaga 24 jam,” paparnya.