Bisnis.com, CISARUA - Perum Bulog berkomitmen menyerap langsung gabah dari petani sehingga dapat memperoleh gabah dengan harga lebih rendah untuk digunakan sebagai instrumen operasi pasar dan penyaluran raster (beras sejahtera, pengganti raskin).
Meskipun demikian, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan lembaga penyangga harga tersebut harus terlebih dahulu melengkapi diri dengan saana dan prasarana atau infrastruktur yang memadai.
“Kami punya semangat untuk dapat menyerap langsung ke petani. Oleh karena itu pada saat panen raya yaitu Maret-Juni itu Bulog akan serap sebanyak-banyaknya. Perlahan kami akan perbaiki infrastruktur pengeringan,” kata Djarot di Cisarua, Bogor, Jumat (27/11/2015) malam.
Djarot mengakui saat ini infrastruktur yang dimiliki perusahaan tersebut belum cukup memadai untuk dapat menyerap langsung gabah petani. Pasalnya, gabah kering panen yang dimiliki petani kerap mengandung kadar air tinggi sehingga harus terlebih dahulu dikeringkan.
Apalagi, saat ini Bulog bermitra dengan ribuan perusahaan skala kecil yang menyalurkan berasnya pada Bulog. Ke depan, Djarot mengatakan mitra Bulog harus diverifikasi dengan menunjukkan lokasi petani yang gabahnya mereka serap.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya mengatakan dia menginginkan Perum Bulog untuk dapat langsung menyerap gabah dari petani sehingga trantai pasokan lebih pendek dan harga di tingkat petani hingga konsumen lebih proporsional.