Bisnis.com, OGAN KOMERING ILIR-- PT OKI Pulp&Paper Mills harus melakukan revitalisasi terhadap areal konsensi untuk menjaga ketersediaan bahan baku pembuatan bubur kertas pasca kebakaran dua bulan yang lalu.
Managing Director OKI Pulp&Paper, Gandhi Sulistio, mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang marak terjadi di Sumsel telah berdampak langsung terhadap proyek pabrik bubur kertas yang merupakan anak usaha dari APP tersebut.
"Salah satu korbannya proyek ini, kami harus lakukan revitalisasi untuk menyiapkan bahan baku yang sudah terbakar," katanya saat kunjungan media ke OKI Pulp&Paper di Kecamatan Air Sugihan, Desa Sungai Baung, Kabupaten OKI, Sumsel, Kamis (19/11/2015).
Dia mengatakan pihaknya menyiapkan pabrik itu untuk menjadi yang terbesar di Asia.
Perusahaan, kata Sulistio, telah menggelontorkan investasi hingga Rp35 triliun untuk membangun pabrik seluas 1.700 hektare itu.
"Kalau proyek ini tertunda maka investasinya akan lebih besar lagi," ujarnya.
Sementara itu Direktur APP Suhendra Wiriyadinata menambahkan konsesi hutan tanam industri (HTI) yang terbakar bisa menganggu rencana jangka panjang perseroan.
"Kerugiannya kami harus menanam kembali tapi sampai saat ini kami masih menghitung nilai kerugian termasuk luasan yang terbakar," katanya.
Meski demikian, kata dia, pasokan untuk pabrik sebetulnya tidak terganggu signifikan karena pihaknya memiliki areal cadangan tanam.
Pasca Karhutla: OKI Pulp&Paper Revitalisasi Area Tanam
PT OKI Pulp&Paper Mills harus melakukan revitalisasi terhadap areal konsensi untuk menjaga ketersediaan bahan baku pembuatan bubur kertas pasca kebakaran dua bulan yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
1 jam yang lalu
JPMorgan Jual Untung di Saham BBCA dan BBRI
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

20 menit yang lalu
Asuransi MBG Berisiko Kuras APBN

41 menit yang lalu
Harga Pangan Hari Ini 14 Mei: Beras Naik Jauhi HET

52 menit yang lalu
OPINI : Asuransi Ekspor, Instrumen Strategis Hadapi Tarif Trump
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
