Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan: Sapi dari NTT Siap Diangkut ke Jakarta

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan saat ini sapi-sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) siap diangkut menggunakan kapal ternak untuk memasok kebutuhan daging DKI Jakarta.
Sapi dari NTT siap diangkut ke Jakarta./Antara-Saiful Bahri
Sapi dari NTT siap diangkut ke Jakarta./Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA --  Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan saat ini sapi-sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) siap diangkut menggunakan kapal ternak untuk memasok kebutuhan daging DKI Jakarta.

"Sapi dari NTT akan diberangkatkan 1 Desember 2015. Mudah-mudahan Pak Presiden ada waktu untuk menyaksikan sapi tiba di Jakarta," kata Mentan di Jakarta, Rabu (18/11/2015) ketika menyampaikan hasil pengecekan sapi di Instalasi Penampungan Hewan, Balai Karantina Kupang, sehari sebelumnya.

Sebelumnya pada Selasa (17/11) pihaknya mengecek stok dan kondisi sapi siap potong di Instalasi Penampungan Hewan Karantina yang berlokasi di Pelabuhan Tenau, Kupang, NTT, guna memastikan kesiapan provinsi itu sebagai daerah pemasok sapi untuk kebutuhan nasional, dan khususnya DKI Jakarta.

Dalam pengecekan itu Mentan didampingi Gubernur NTT Frans Leburaya, Kepala Pusat Karantina Hewan Badan Karantina Kementerian Pertanian, Sujarwanto dan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Fini Murfiani.

Menurut Amran pengecekan tersebut merupakan tindak lanjut nota kesepahaman atau "Memorandum of Understanding" (MoU) kerja sama pengadaan daging sapi antara Kementerian Pertanian dengan lima provinsi yakni Jawa Timur, NTB, NTT, Lampung dan Sulawesi Selatan untuk memasok kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya.

Saat pengecekan tersebut, Mentan dan pengusaha bersepakat harga sapi Rp30.000/kg bobot hidup.

Dia menyatakan, selama ini sapi dari NTT yang masuk ke DKI Jakarta diangkut menggunakan kapal barang, sehingga kondisi ternak dalam keadaan stres dan kurus akibatnya bobotnya turun 20 hingga 30 persen.

Dengan adanya kapal khusus angkut sapi, tambahnya, dapat menekan penyusutan bobot sapi, menekan biaya angkut dan memberi keuntungan untuk konsumen dan pemilik atau pengusaha sapi.

"Harga sapi Rp30 ribu per kg bobot hidup, kalau susut bobot badannya 20 hingga 30 persen, maka ada Rp1,8 juta per ekor uang yang hilang. Jadi dengan kapal ternak khusus, 20 persenya bisa dinikmati konsumen dan pemilik sapi," ujar Mentan.

Dengan harga tersebut, tambahnya, diharapkan sampai ke konsumen sekitar Rp80.000 per kilogram.

Mentan menyatakan akan membentuk tim khusus dan menjamin proses administrasi maupun perizinan di Karantina menjadi lebih mudah dan cepat serta tidak ada pungutan biaya kecuali biaya angkut kapal guna mengawal pengapalan sapi dari NTT ke DKI Jakarta berjalan dengan sukses.

"Proses administrasi dan perizinan di Karantina selama ini 1 minggu, sekarang hanya 1 sampai 2 hari saya minta selesai. Begitu sapinya datang langsung selesai 2 hari dan langsung masuk kapal," tuturnya.

Dia menegaskan, pemeriksaan ternak tersebut nantinya hanya satu kali saat akan pengankutan di kapal dan sesampai di Jakarta tidak lagi diberlakukan pemeriksaan.

Kebutuhan daging sapi di wilayah Jabodetabek mencapai 600 ribu ton per tahun yang mana khusus DKI Jakarta, kebutuhanya sebesar 185.000  per tahun.

Menurut Amran, satu unit kapal ternak mampu mengangkut 500 ekor sapi, sedangkan saat ini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menyiapkan enam unit kapal ternak.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Danny Suhadi mengatakan siap menyediakan sapi dan sarana pendukung lainnya untuk memasok daging sapi nasional maupun ke DKI Jakarta.

Sapi yang siap disediakan NTT untuk kebutuhan nasional yakni 57.536 ekor per tahun.

Namun, lanjutnya, total sapi di NTT yakni sebanyak 865.731 ekor yang merupakan milik peternakan rakyat.

Pelabuhan ternak di NTT terdapat lima titik, yaitu Kupang, Wini (Pantai Utara), Atapupu (Timor), Sumba (Waingapu), dan Flores ( Reo, Flores Utara).

Menurut dia, sapi dari NTT yang sudah keluar secara keseluruhan 47.436 ekor, terdiri dari ke Kalimantan sebanyak 24.000  ekor lebih, Jabodetabek 20.038 ekor, Sulawesi Selatan lebih kurang 1.700 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper