Bisnis.com, JAKARTA--Pakar Sistem Informasi Kepelabuhanan Supply Chain Indonesia (SCI) Rudy Sangian menilai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan sistem informasi pada Sentralisasi Sistem Pelayanan dan Pengawasan atau Customs-Excise Information System and Automation (CEISA).
Menurutnya, saat ini setiap instansi pemerintah memilik data center masing-masing yang menyebabkan tingginya biaya pengelolaan jaringan seperti lisensi vendor, fiber optic, internet, dan lain-lain.
Dia meyakini peran Kominfo sebagai pusat informasi teknologi atau pusat data informasi, pemerintah dapat menghemat ratusan miliar rupiah pertahun.
Sistem down [CEISA] bisa disebabkan oleh kondisi hardware oleh karena pertumbuhan penyimpanan data sudah bergulung berakumulasi banyak maka hardware-nya memerlukan storage penyimpanan data yang lebih besar lagi, jelasnya, Selasa (11/11/2015).
Sebelumnya, Pelaku logistik merasa terganggu akibat eror pada CEISA di seluruh pelabuhan sejak Minggu (8/11) yang menyebabkan prosesclearance baik ekspor dan impor molor 1,5 hari sampai dua hari.
Sementara, pihak Kantor Pelayanan Umum Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok mengklaim CEISA telah pulih sejak Senin (10/11).