Bisnis.com, Jakarta—Pelaku logistik merasa terganggu akibat eror pada Sentralisasi Sistem Pelayanan dan Pengawasan atau Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) di seluruh pelabuhan sejak Minggu (8/11) yang menyebabkan proses clearance baik ekspor dan impor molor 1,5 hari sampai dua hari. Sementara, pihak Kantor Pelayanan Umum Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok mengklaim CEISA telah pulih sejak Senin (10/11).
Pakar Sistem Informasi Kepelabuhanan Supply Chain Indonesia (SCI) Rudy Sangian menilai beberapa gangguan pada CEISA disebabkan oleh beberapa faktor.Pada di Layer Jaringan, sistem down bisa disebabkan oleh karena jaringan komunikasi data, namun, menurutnya, hal ini cepat diketahui dengan adanya NMS (Network Monitoring System).
“Sementara, di Layer Aplikasi, sistem down bisa disebabkan oleh kondisi aplikasi CEISA itu sendiri dan menyelesaikan ini harus menghubungi vendor pembuat aplikasi CEISA,” jelasnya, Rabu (11/11/2015).
Dia mengatakan pada Layer Hardware, sistem down bisa disebabkan oleh kondisi hardware di mana pertumbuhan penyimpanan data sudah bergulung berakumulasi sehingga memerlukan storage penyimpanan data yang lebih besar lagi. Selain itu perlu penambahan core processor karena makin banyanya akses ke server tersebut.
Pada Layer RDBMS (Relation Database Management System), paparnya, sistem bisa down dikarenakan pada saat merancang RDBMS itu tidak sederhana atau tidak mengacu pada metodologi normalisasi data.
“Beberapa teknologi RDBMS itu sendiri memiliki keterbatasan jika data sudah bervolume besar seperti terabyte dan kesalahan memilih teknologi RDBMS ini pada suatu titik pertumbuhan data sudah memuncak maka sistem bisa down,” katanya.