Bisnis.com, TANGERANG—Sebanyak enam dari sepuluh golongan barang yang menjadi andalan ekspor nonmigas Provinsi Banten mengalami penurunan pada September terhadap Agustus tahun ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengatakan hanya empat golongan barang yang nilai ekspornya bertambah, yaitu plastik dan barang dari plastik; kertas/karton; mesin dan peralatan listrik; serta barang-barang rajutan.
“Bila disandingkan bersamaan sepuluh barang ekspor nonmigas pada Agustus dan September, didapati seluruhnya produk yang sama,” ucapnya mengutip data BPS, Kamis (12/11/2015).
Selama September, barang-barang yang ekspornya susut membukukan perolehan a.l. alas kaki US$176,63 juta, tembaga US$41,30 juta, karet dan barang dari karet US$39,63 juta, bahan kimia organik US$32,61 juta, mesin dan pesawat mekanik US$26,55 juta, serta besi dan baja US$25,82 juta.
Sementara itu, empat produk yang ekspornya bertumbuh masing-masing mengantongi US$62,66 juta untuk plastik dan barang dari plastik, kertas dan karton mengumpulkan US$37,05 juta, mesin dan peralatan listrik US$34,87 juta, serta barang-barang rajutan nilainya US$25,12 juta.
“Tujuh dari sepuluh komoditas ekspor utama adalah barang yang selalu masuk sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas setahun terakhir,” ujar Suhaimi.
Kontribusi tujuh golongan barang yang dimaksud tidak pernah kurang dari 50%. Adapun tiga yang tidak termasuk adalah bahan kimia organik, mesin/pesawat mekanik, dan barang-barang rajutan.
Kumulatif ekspor sepuluh barang utama pada September tercatat US$502,23 juta. Jumlah ini menyusut US$39,05 juta dari bulan sebelumnya.