Bisnis.com, JAKARTA—PT Sarana Multi Infrastruktur menargetkan penandatanganan komitmen pinjaman kepada PT Hutama Karya untuk proyek tol Palembang—Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km dapat dilakukan pada awal November 2015.
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini mengatakan, saat ini pihaknya masih berproses untuk menyelesaikan struktur final pendanaan untuk proyek tersebut. Pekan depan, komite investasi SMI akan melakukan koordinasi untuk memutuskan persetujuan penyaluran pinjaman tersebut. “Dalam dua atau tiga minggu sudah bisa [tanda tangan komitmen penyaluran pinjaman], di November lah,” katanya, Kamis (22/10).
Emma mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi dalam proyek tol yang menjadi bagian dari trans Sumatra tersebut karena ruas-ruas tol trans Sumatra umumnya tidak menarik bagi perbankan. Sementara itu, ekuitas yang dimiliki PT Hutama Karya yang berasal dari penyertaan modal negara sangat terbatas. Menurutnya, komitmen pinjaman dapat disalurkan karena sudah ada kepastian skema pembiayaan setelah penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol untuk Palembang—Indralaya pada awal September lalu.
Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, pinjaman yang disasar dari PT SMI adalah senilai 30% dari investasi proyek tol Palembang—Indralaya, atau sekitar Rp994 miliar dari total investasi Rp3,314 triliun. Dengan demikian, pihaknya harus menyediakan ekuitas senilai Rp2,31 triliun. Kebutuhan ekuitas tersebut akan dipenuhi melalui tambahan PMN yang akan diajukan bertahap kepada pemerintah.
Tahun ini, Hutama Karya mendapat tambahan PMN Rp3,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp799 miliar dialokasikan untuk ruas Palembang—Indralaya. Tahun depan, Hutama Karya akan mengalokasikan Rp1,512 triliun untuk ruas tersebut dari total PMN yang diusulkan sebesar Rp3 triliun. Agustus lalu, Hutama Karya telah memperoleh komitmen pinjaman dari SMI senilai Rp481 miliar, atau 30% dari total investasi senilai Rp1,6 triliun untuk ruas Medan—Binjai.