Bisnis.com, Jakarta--Dua tahun Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang bergulir, namun pada Koridor 4 yang melewati Jalan Pahlawan belum tersedia halte.
Wakil Ketua Bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan jalur itu setifaknya memerlukan empat unit halte mengingat banyak potensi penumpang dari kalangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jawa Tengah.
"Penempatan halte tersebut sangat mendukung kebijakan Gubernur Jateng sehingga perlu disesegerakan penyediaan halte yang memadai," katanya dalam siaran pers, Kamis (15/10).
Penyediaan halte itu, menurutnya, tak perlu mengandalkan anggaran daerah. Pemerintah bisa menggandeng swasta untuk membangunnya. Hadirnya halte, jelasnya, menunjukkan penggunaan transportasi umum merupakan kebutuhan utama warga.
"Seperti yang terjadi di mancanegara yang memprioritaskan transportasi umum sebagai sarana transportasi andalan warga kota," lanjutnya.
Seperti diketahui, penggunaan transportasi umum seturut dengan komitmen Pemprov Jateng untuk mengurangi peredaran emisi gas buang di perkotaan. Setiap Jumat, SKPD dilarang menggunakan kendaraan bermotor pribadi dan dinas untuk mengurangu polusi udara yang telah mencapai 70%.