Bisnis.com, JAKARTA - Anda ingin berkantor di kawasan elite di Jakarta dengan biaya sewa terjangkau? Tenang, keinginan Anda kini bisa saja terpenuhi. Beberapa gedung perkantoran jangkung di Ibu Kota mulai menyediakan serviced office dan virtual office.
Para penyedia jasa bisnis tersebut mengincar perusahaan rintisan atau start up company dan sejumlah klien yang membutuhkan kantor minimalis.
Head of Research and Advisory Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo mengatakan, aktivitas transaksi dan permintaan sewa ruang perkantoran di area kawasan pusat bisnis (central business unit/CBD) Jakarta agak melambat di kuartal II/2015.
Namun, permintaan ruang ukuran kecil antara 100 m2 dan 300 m2 banyak terjadi dan sebagian besar berasal dari perusahaan yang mencari harga sewa yang lebih rendah jika dibandingkan dengan dari unit yang mereka huni sebelumnya.
Berdasarkan hasil riset Cushman, harga sewa rata-rata perkantoran grade A turun sebesar 1,3% secara tahunan (year on year) selama kuartal II/2015 menjadi US$26,12 per m2 per bulan. Sebelumnya, pada triwulan I/2015, harga sewa rata-rata perkantoran grade A turun sebesar 5,1% secara tahunan menjadi US$37,18 per m2 per bulan.
Saat ini para pemilik gedung semakin berhati-hati dalam menaikkan harga sewa untuk mempertahankan para konsumen yang ada. Beberapa pemilik gedung terutama yang pengembangannya baru saja selesai, bahkan mulai menawarkan harga sewa yang sangat kompetitif untuk calon penyewa berukuran besar.
Arief berpendapat, tingkat hunian pasar perkantoran CBD diproyeksi mengalami penurunan pada semester II/2015 sejalan dengan meningkatnya persaingan akibat masuknya pasokan baru dalam volume besar pada dua tahun mendatang.
Transaksi unit besar pun diproyeksikan sangat terbatas pada kuartal berikutnya karena mayoritas penyewa lebih memilih untuk bersikap melihat dan menunggu terhadap kondisi perekonomian global dan nasional saat ini.
PT Regus Business Center Indonesia, penyedia jasa serviced office dan virtual office asal Inggris, pengelola satu lantai penuh di lantai ke-50 dan separuh ruangan di lantai ke-45 di Menara BCA di kawasan Sudirman-Thamrin.
Presiden Direktur Regus Indonesia Charles Rossi mengatakan, klien-klien Regus hanya membutuhkan ruang kerja minimalis. Mereka, tak butuh ruang kantor seluas satu lantai penuh, cukup ruang kerja atau workstation. Fasilitas lain, seperti ruang rapat atau business lounge bisa digunakan secara bersama.
Menurut Rossi, Regus menerapkan tarif sewa yang fleksibel untuk kliennya. Namun, secara umum tarif sewa serviced office juga termasuk pantry. Jasa lain seperti fotokopi juga disediakan dengan biaya tambahan.
Berbeda dengan bisnis sewa kantor konvensional, Rossi menyebutkan satuan meter persegi tak melulu digunakan. Regus lebih suka memakai workstation sebagai ukuran skala bisnisnya. Kapasitas workstation Regus beragam, mulai dari yang terkecil 100 workstation di Bali hingga di Menara BCA yang mencapai 469 workstation.
Soal harga, Regus menawarkan mulai dari Rp1,8 juta per workstation per orang. Rossi mengatakan, dengan jaringan global yang dimiliki Regus, klien juga dimungkinkan untuk memakai workstation Regus di 120 negara.
Secara global, tren perkantoran di dunia diperkirakan mulai bergeser dari model tradisional. Setidaknya hal itu tercermin dari survei yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC) kepada 10.000 pekerja di dunia.
Laporan bertajuk The Death of The Office: PwC Future of Work Report menunjukkan bahwa di Inggris hanya 14 dari responden yang masih mau bekerja di kantor secara konvensional.
"Pada masa mendatang, kebiasaan pergi ke kantor pukul 9 [pagi], pulang pukul 5 [sore] akan menjadi kenangan," tulis PwC dalam laporan tersebut.
Survei PwC itu menunjukkan satu dari lima responden ingin bekerja secara virtual dan mereka bisa bekerja di mana pun lewat dukungan teknologi.
Tren gaya berkantor ini juga tak luput dari perhatian para penyedia jasa, terutama dari luar negeri. PT Hub Hijau Services Office (GreenHub Indonesia), anak usaha GreenHub Serviced Office Pte. Ltd. juga baru menambah center di Jakarta.
Marketing Executive Green Hub Indonesia Dhike Wardhana mengatakan, GreenHub Indonesia telah membuka bisnis sewa kantor pada pertengahan 2014 di kawasan Kota Kasablanka dengan jumlah ruangan sebanyak 83. Bulan lalu, center kedua GreenHub di Plaza Marein mulai beroperasi.
"[Serviced office] jauh lebih hemat dibandingkan dengan konvensional karena tidak harus sewa satu lantai gedung. Mereka tinggal bawa laptop," jelas Dhike.
Di Plaza Marein, GreenHub menyediakan 69 ruangan untuk disewakan dengan tarif per bulan berkisar Rp3,5 juta hingga Rp30 juta sesuai dengan kapasitas ruangan.
Menurut Dhike, animo klien terbilang tinggi. Ini bisa dilihat dari jumlah ruangan terisi di center Kota Kasablanka yang mencapai 70 dari 83 ruangan yang tersedia.
Selain itu, minat perusahaan asing juga terbilang tinggi. Dia mengakui ada beberapa klien yang beralih menggunakan jasa serviced office dari sebelumnya menyewa ruang kantor konvensional. "Perusahaan-perusahaan Jepang banyak yang cari representative office di sini," tukasnya.