Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GMF AeroAsia Berancang-ancang Pimpin Pasar MRO Asia Pasifik. Ini Dana Yang Disiapkan

Dirut GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengatakan sudah saatnya jasa perawatan pesawat di Indonesia berkembang. Pasalnya, pasar domestik yang terserap oleh perusahaan jasa perawatan pesawat (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO) selama ini baru sekitar 30%.
Ilustrasi/sttkd.ac.id
Ilustrasi/sttkd.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA—Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia berencana mengucurkan anggaran hingga US$1 miliar dalam lima tahun ke depan guna menjadi pemimpin pasar perawatan pesawat di Asia Pasifik.

Dirut GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengatakan sudah saatnya jasa perawatan pesawat di Indonesia berkembang. Pasalnya, pasar domestik yang terserap oleh  perusahaan jasa perawatan pesawat (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO) selama ini baru sekitar 30%.

“Dari total biaya perawatan yang dikeluarkan oleh maskapai domestik, perusahaan MRO kita baru mampu menyerap 70%, dan sisanya diambil perusahaan asing,” ujar Richard di sela-sela acara peresmian hanggar 4 di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin (28/9/2015).

Oleh karena itu, lanjut Richard, pengembangan fasilitas, kapasitas dan kapabilitas GMF AeroAsia harus dipercepat.

Menurutnya, bukan tidak mungkin GMF AeroAsia bisa menjadi pemimpin pasar perawatan pesawat terbesar di region Asia Pasifik.

Guna mengejar target tersebut, GMF telah membangun hanggar keempat dengan nilai investasi mencapai Rp500 miliar.

Nantinya, hanggar tersebut dapat menampung 16 pesawat berbadan sedang (narrow body) secara bersamaan.

“Utilisasi Hanggar 4 akan dilaksanakan secara bertahap. Rencananya, hanggar 4 tersebut akan mencapai full capacity atau menampung 16 pesawat secara bersamaan pada 2018 mendatang karena harus terlebih dahulu mempersiapkan sarana pendukungnya,” tutur Richard.

Pada tahun depan, sebanyak 209 pekerjaan perawatan pesawat akan dilaksanakan di Hanggar 4 tersebut.

Kemudian, pada 2017 akan bertambah menjadi 250 pekerjaan, dan sebanyak 313 pekerjaan pada 2018.

Pekerjaan perawatan pesawat tersebut meliputi perawatan ringan, perawatan berat, modifikasi winglet, perbaikan struktur, modifikasi interior, pengecatan dan lain sebagainya.

Hanggar 4 juga akan menyerap tenaga kerja hingga 438 orang dalam tiga tahun ke depan.

“Kami juga berharap pendapatan dari pesawat narrow body ini mencapai US$143 juta pada tiga tahun ke depan, atau tumbuh 150% dari total pendapatan jasa perawatan pesawat narrow body saat ini sebesar US$57 juta,” katanya.

Sekadar informasi, luas Hanggar 4 mencapai 67.022 meter persegi, yang terdiri atas area produksi, perkantoran dan workshop.

Konsep desain bangunan hanggar juga tersebut diklaim lebih ramah lingkungan ketimbang dengan hanggar lainnya.

Di tempat yang sama, Corporate Secretary GMF AeroAsia Aryo Wijoseno menambahkan perseroan juga berencana membangun hanggar untuk perawatan pesawat berbadan besar atau wide body pada 2018 mendatang.

“Kami mau kembangkan fasilitas hanggar untuk wide body di Bintan. Saat ini kami sedang diskusikan lagi, dan mungkin akan ada joint venture. Ini juga salah satu upaya kami untuk menangkap pasar dari luar negeri,” ujarnya.

Aryo mengaku pengembangan fasilitas perawatan pesawat berbadan besar baru bisa dilakukan pada 2018 dikarenakan minimnya SDM.

Dia mencatat untuk mendapatkan engineer pesawat setidaknya membutuhkan waktu hingga lima tahun, dan dua tahun tambahan untuk sertifikasi.

Ke depannya, GMF AeroAsia optimistis mampu menyerap pasar perawatan pesawat lebih besar didorong dengan peningkatan kualitas, harga kompetitif dan waktu penyelesaian perawatan pesawat secara tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper