Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Gaet Investor Indonesia untuk Lima Sektor Ini

Pemerintah Selangor, Malaysia, berupaya menggaet investor dari Indonesia untuk lima sektor prioritas yaitu elektronik, farmasi dan kimia, makanan dan minuman, permesinan, serta otomotif dan transportasi.
Suasana di pabrik perakitan otomotif milik Naza, perusahaan otomotif Malaysia./Ilustrasi-nam.com.my
Suasana di pabrik perakitan otomotif milik Naza, perusahaan otomotif Malaysia./Ilustrasi-nam.com.my

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Selangor, Malaysia, berupaya menggaet investor dari Indonesia untuk lima sektor prioritas yaitu elektronik, farmasi dan kimia, makanan dan minuman, permesinan, serta otomotif dan transportasi.

Dato Teng Chang Khim, Selangor State Executive Councillor, mengatakan saat ini pebisnis Indonesia masih minim melakukan investasi di Selangor. Padahal menurutnya Indonesia punya potensi dan keunggulan, terutama di bidang dirgantara.

“Ini pertama kalinya kami ke Indonesia, selama ini masih sedikit sekali investor dari sini. Kami harap Indonesia bisa masuk, seperti untuk industri pesawat terbang. Indonesia unggul di situ,” ujarnya usai diskusi mengenai peluang investasi di Selangor bersama pengusaha Indonesia, Kamis (3/9/2015).

Menurutnya, sudah saatnya pebisnis Indonesia yang selama ini hanya berfokus di dalam negeri untuk mulai investasi di luar negeri. Adapun Selangor merupakan salah satu kawasan yang memiliki beberapa keunggulan, termasuk dari kedekatan geografis dan rumpun budaya.

Dia menjelaskan bahwa Selangor memiliki keunggulan dengan adanya pelabuhan Klang yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Asia Tenggara, ongkos logistik dan upah buruh yang lebih murah dibanding Singapura, serta infrastruktur yang baik.

“Kami terbuka, apakah perusahaan itu dipegang oleh ratusan pemegang saham, atau 100% milik asing juga tidak apa-apa. Tidak perlu kongsi [dengan pihak Malaysia],” ujarnya.

Lebih lanjut Khim mengatakan pihaknya menargetkan Selangor sebagai pusat perniagaan internasional. Posisi Asia Tenggara yang strategis sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk menyasar negara berpenduduk besar di sekelilingnya seperti China, India, Eropa dan Australia.

“Sebentar lagi diberlakukan Asean Economic Community [MEA], kita harus merasakan manfaatnya. Jangan hanya negara luar. Asean harus kuat dan dihargai di dunia,” tambahnya.

Dia menjelaskan pihaknya berupaya untuk meningkatkan value chain dengan bertumpu pada teknologi ketimbang tenaga kerja. Adapun 2,9 juta tenaga kerja yang ada dituntut berpendidikan minimal diploma serta menguasai beberapa bahasa seperti Bahasa Inggris, Mandarin dan Tamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper