Bisnis.com, JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur belum dapat memastikan besaran dukungan pendanaan yang akan diberikan sebagai pinjaman untuk proyek tol trans-Sumatra ruas Pelembang-Indralaya dan Bakauheni-Terbanggi Besar.
Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini mengatakan pihaknya masih mempelajari struktur PPJT dan struktur pembiayaan untuk tol-tol tersebut. Adapun SMI baru saja memberikan fasilitas pinjaman untuk ruas Medan-Binjai senilai Rp481 miliar atau 30% investasi.
Menurutnya, SMI berniat untuk terlibat dalam pembiayaan untuk seluruh trans-Sumatra. Meski demikian, dirinya mengaku belum dapat memastikan sejauh mana komitmen investasi yang akan diberikan SMI.
Pembahasan saat ini baru dilakukan di antara tim teknis, belum sampai kepada komite di dewan direksi.
“Semoga dalam waktu dekat kita bisa selesaikan analisasa PPJT dan struktur proyeknya agar bisa segera konklusikan seperti apa struktur pembiayaan,” katanya melalui pesan singkat, Selasa (1/9/2015).
Adapun semula PT Hutama Karya dan SMI berencana untuk dapat melakukan penandatanganan komitmen pinjaman untuk kedua ruas tersebut bersamaan dengan penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang diagendakan pada 3 September 2015.
Berdasarkan Perpres 100/2014 tentang Percepatan Pembangunan Tol Trans Sumatera, pemerintah menunjuk PT Hutama Karya untuk membangun empat ruas tol trans-Sumatra selama lima tahun ke depan dengan dukungan dana PMN pemerintah.
Hingga 2030, pemerintah mengagendakan pembangunan 25 ruas tol trans-Sumatra. Penujukkan dilakukan karena tingkat kelayakan investasi proyek tol trans-Sumatra rata-rata di bawah 10% dan membutuhkan subsidi rata-rata di atas 70% dari total investasi.
Empat ruas terbaik tol trans Sumatera yang saat ini dipercayakan kepada Hutama Karya pun volume lalu lintas harian rata-ratanya pun masih jauh di bawah jalan tol di Jawa.
Rata-rata volume kendaraan harian keempat ruas tersebut masih di bawah 20.000 kendaraan/hari berdasarkan perhitungan 2013.