Bisnis.com, JAKARTA – Debat data mengenai berapa jumlah sapi lokal dalam negeri diharapkan segera berakhir. Untuk mengintensifkan data, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengintensifkan perhitungan sapi melalui program sentra peternak rakyat (SPR).
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Muladno Basar mengatakan program SPR yang digagasnya diyakini dapat menjadi medium pendataan, karena Kementan akan melakukan konsolidasi peternak secara menyeluruh.
“Nanti akan dikonsolidasikan di mana-mana, satu SPR itu [akan diberikan] 1.000 indukan. Sekarang sudah ada 253 dan nanti akan diperbanyak terus. Saya harap 2017-2018 itu bisa sampai 1000 SPR,” kata Muladno di Jakarta, Jumat (28/8).
Pada program SPR tersebut, Muladno menyebut Kementan akan mengimplementasikan kemitraan yang disebut Mulia 52, yaitu kerjasama antara peternak yang dapat sapi indukan dengan siapa saja yang mau bermitra.
Adapun, kemitraan tersebut berlangsung selama 52 bulan dan selama masa kemitraan itu pemodal atau mitra akan memberikan uang kepada peternak rata-rata per bulan Rp400.000 biaya pemeliharaan, dan Rp200.000 untuk asuransi ternak, tambahan gizi, dan perkawinan ternak.
“Nanti hasilnya dibagi secara proporsional antara peternak dan pemodal, sehingga sapinya tidak pernah hilang. Siapa saja bisa jadi pemodal sepanjang punya uang Rp600.000 per bulan,” terang Muladno.