Bisnis.com, JAKARTA—PT Hutama Karya mengajukan tambahan penyertaan modal negara Rp3 triliun di tahun anggaran 2016 untuk mendanai dua proyek tol trans Sumatera.
Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengatakan dana PMN mutlak diperlukan untuk mendukung pembangunan tol trans Sumatera karena tol tersebut tidak layak secara bisnis.
Komposisi ekuitas yang harus disiapkan badan usaha mesti lebih besar dari pada pinjaman.
Putra mengatakan dana Rp3 triliun tersebut akan digunakan untuk mendukung investasi pembangunan ruas tol Palembang-Indralaya Rp1,512 triliun dan Bakauheni-Terbanggi Besar Rp1,488 triliun.
“Porsi ekuitas masing-masing sangat besar. Untuk Palembang-Indralaya kita harus siapkan ekuitas 70% dari total investasi atau Rp1,014 triliun dari Rp1,604 triliun. Sedangkan Bakauheni-Terbanggi Besar 52% atau Rp8,728 triliun dari total Rp16,795 triliun,” kata Putra, Kamis (27/8/2015).
Putra pengatakan perhitungan nilai investasi tersebut merupakan perhitungan revisi setelah menganalisis perubahan kondisi pasar. Selain itu, porsi ekuitas Bakauheni-Terbanggi Besar juga dinaikan menjadi 52% dari sebelumnya hanya 30%.
Peningkatan porsi ekuitas untuk Bakauheni-Terbanggi Besar ini disebabkan tol ini ditetapkan sebagai tol yang diprioritaskan pembangunannya. Presiden Joko Widodo meminta hal tersebut karena tol ini punya arti penting bagi pengembangan tol laut.