Bisnis.com, JAKARTA—PT Artha Metal Sinergi, anak usaha dari Artha Graha Grup, berencana membangun fasilitas produksi baja terintegrasi yang akan mulai dibangun akhir 2016.
CEO PT Artha Metal Sinergi Felix Effendi mengatakan realisasi investasi yang pertama dihadirkan adalah pembangunan pabrik baja konstruksi, yang dianggap paling menguntungkan melihat potensi pasar domestik saat ini.
Menurutnya, keseluruhan proyek dari fasilitas hilir ke hulu akan dirampungkan dalam waktu lima sampai tujuh tahun.
“Investasi ini akan direalisasikan dalam beberapa fase, yang pertama akan kami bangun pabrik baja hilirnya. Kebutuhan baja saat ini, dipenuhi dari impor, makanya kami ingin menjadi salah satu major player di sini,” tuturnya seusai bertemu Menteri Perindustrian di Kantor Kemenperin, Selasa (25/8/2015).
Untuk fase pertama, penggarapan proyek perdana akan memakan waktu satu setengah tahun yang direncanakan hadir di Pulau Jawa. Untuk meresmikan investasi patungan ini, diperkirakan penandatangan nota kesepahaman terjadi pada November 2015.
Felix mengharapkan hadirnya rencana investasi ini, dapat didukung oleh pemerintah berupa keringanan pajak maupun insentif lainnya. Sayangnya, Felix enggan menyebutkan kisaran nilai investasi untuk proyek yang diperkirakan mencapai miliaran dolar Amerika Serikat.
Konsumsi baja nasional yang mencapai 13 juta ton pada tahun lalu diperkirakan akan bertumbuh pada kisaran 3% - 6% setiap tahunnya.
Sayangnya, dengan kapasitas produksi baja nasional yang mendekati 10 juta ton per tahun, tingkat utilitas baru mencapai 35% - 40% akibat melemahnya kondisi baja global.
“Pabrik ini akan punya daya saing karena menggunakan teknologi terkini,” tambahnya.