Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog memastikan 8.000 ekor sapi bakalan dari total izin sebanyak 50.000 segera masuk pada awal bulan depan.
Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, menyampaikan pihaknya telah meneken kontrak dengan tiga perusahaan eksportir asal Australia, dan membuka peluang adanya kerjasama dengan perusahaan eksportir lain.
“Tahap pertama ini akan masuk sekitar 8.000 ekor. Kami dan pedagang berkomitmen untuk menjaga harga. Patut diketahui bahwa Bulog bukan importir, tapi kami ditugaskan menyangga stok daging sapi,” ujarnya saat ditemui di Jakarta pada Jumat (21/8/2015).
Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor 50.000 sapi siap potong untuk dapat menstabilkan harga daging dalam negeri yang diprediksi melonjak pascaLebaran dan menjelang Iduladha.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan lembaga buffer stock tersebut akan dilibatkan dalam jangka panjang jika impor dibutuhkan. Hal tersebut, menurut Amran, sesuai dengan Permentan 42 Tahun 2015 tentang pemasukan sapi indukan, bakalan, dan sapi siap potong.
“Kan sudah ada Permentan-nya, jadi belum ada wacana penyusunan Permentan baru (tentang sapi yang diimpor khusus melalui Bulog),” kata Amran kepada Bisnis.