Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Kaca Lembaran Dan Pengaman Indonesia menyatakan setelah melewati kinerja semester I/2015, sektor ini kemungkinan hanya bisa bertumbuh maksimal 5% dibandingkan dengan kinerja pada tahun lalu.
Ketua III Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Indonesia (AKLPI) Yustinus Gunawan mengatakan harapan pertumbuhan kinerja bertumpu pada ekspor, seiring dengan lambatnya permintaan domestik.
“Ada gerakan pertumbuhan, tapi belum terlalu positif. Domestik stagnan, diharapkan bisa didorong ke kinerja ekspor, tapi devaluasi yuan juga berpengaruh,” tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (19/8/2015).
Menurutnya, dengan melemahnya kinerja manufaktur, otomatis produsen kaca lembaran China membuang produknya dengan harga murah, sehingga menutup pasar pesaingnya.
Saat ini, kapasitas produksi nasional sebesar 1,5 juta ton, sementara hasil produksi tahun ini diperkirakan mencapai 1,37 juta ton.