Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GRASS ROOT REFINERY: Pertamina Incar Mitra Strategis

PT Pertamina (Persero) mengincar mitra strategis untuk pengembangan kilang minyak melalui pengembangan tiga New Grass Root Refinery (GRR) yang masing-masing diperkirakan mencapai US10 miliar atau sekitar Rp130 triliun
Petugas keamanan berjaga di kawasan Kilang Minyak V Pertamina Balikpapan di Kalimantan Timur, Kamis (2/7)./Antara-Widodo S. Jusuf
Petugas keamanan berjaga di kawasan Kilang Minyak V Pertamina Balikpapan di Kalimantan Timur, Kamis (2/7)./Antara-Widodo S. Jusuf
Bisnis.com, DUMAI, RIAU -- PT Pertamina (Persero) mengincar mitra strategis untuk pengembangan kilang minyak melalui pengembangan tiga New Grass Root Refinery (GRR) yang masing-masing diperkirakan mencapai US10 miliar atau sekitar Rp130 triliun.  
 
Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan Pertamina, mengatakan pihaknya tengah melakukan pengembangan kapasitas kilang minyak hingga 2025 dengan target produksi minyak dan gas bumi hingga mencapai 2,3 juta barel per hari. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan New GRR pada 2019, 2022 dan 2024.
 
"Pada 2015, produksi diperkirakan mencapai 1 juta barel per hari. Selain itu akan ada tambahan dari NGRR East di Bontang sekitar 300 ribu barel pada 2019, sehingga produksi akan mencapai 1,3 juta barel per hari," kata Hardadi dalam pemaparannya di kantor PT Pertamina Refinery Unit II, Dumai, Jumat (14/8).
 
Selain New GRR, PT Pertamina juga mengembangkan Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk mengembangkan kapasitas kilang minyak perseroan. Rencananya, RDMP direalisasikan pada 2021 dan 2023.
 
Pertamina memperkirakan Indonesia akan mengalami kekurangan kapasitas kilang minyak, yang setara dengan lima sampai dengan delapan kilang pada 2025. Konsumsi nasional bahan bakar minyak pada tahun tersebut diperkirakan mencapai sekitar 2,5 juta barel per hari atau melonjak dari 1,5 juta barel per hari saat ini.  
 
Vice President GRR Djaka Djatnika mengataka sumber pembiayaan juga bisa diperoleh dari perusahaan yang menjadi mitra strategis Pertamina. Dia mengungkapkan mitra itu bisa dari mana saja, termasuk yang sudah bekerja sama dengan perseroan selama ini.
 
"Bisa dari Jepang, Kuwait atau dari Arab [Timur Tengah]. Pembiayaan bisa berasal dari sana," kata Djaka. "Pemerintah dalam hal ini akan memberikan jaminan."
 
Dia mengungkapkan skema yang dipakai adalah Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), atau sama dengan skema Public Private Partnership (PPP). Djaka menuturkan pihaknya akan membuka tender internasional terlebih dahulu terkait dengan pencarian mitra strategis tersebut. 
 
TANGKI CHEVRON
 
Selain itu, Pertamina juga tengah melakukan negoisasi dengan Chevron untuk menyewa tiga tanki penyimpanan minyak mentah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Tiga tangki itu memiliki kapasitas penyimpanan masing-masing mencapai 170.000 barel.
 
General Manager Pertamina Refinery Unit II Dumai Afdal Martha mengatakan sistem itu merupakan upaya mendapatkan pasokan minyak mentah yang tak hanya berasal dari Chevron, yang kini mengalami penurunan produksi.
 
"Jadi akan ada open access, dan kami akan memprioritaskan produsen domestik," kata Afdal kepada pers. "Selama ini pasokan di Dumai hanya dari Chevron."
 
Dia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pembicaraan. Rencananya, realisasi akan berjalan pada tahun depan. 
 
Hasil Unit Pengolahan II Dumai  berasal dari kilang Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning. Hasil produksi unit tersebut didistribusikan ke Tanah Air dan manca negara. 
 
Unit tersebut sedikitnya memiliki enam jenis produksi di antarany adalah Aviation Turbine Fuel, minyak bakar, minyak diesel, minyak solar dan minyak tanah. Sedangkan untuk produk non-bahan bakar minyak adalah Solvent, Green Coke dan LPG.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anugerah Perkasa

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper