Bisnis.com, BEKASI - Pelaku usaha industri boneka di Bekasi meminta pemerintah memberikan kebijakan yang mampu mendorong penyediaan bahan baku lokal.
Soleman, Ketua Umum Himpunan Industri Pengrajin Boneka dan Jasa Bordir (Hibas)Bekasi mengatakan, industri boneka Bekasi lebih banyak menggunakan bahan baku lokal, dengan komposisi 70% bahan baku lokal dan 30% bahan baku impor.
Hanya saja, bahan awal dari bahan baku lokal itu tetap berasal dari impor. Dengan asumsi tersebut, sebenarnya para pelaku usaha industri boneka tetap lebih banyak bergantung pada bahan baku impor.
"Cuma bahan baku lokal tersebut bahan baku awalnya tetap impor. Hanya pematangannya saja di Indonesia," katanya, Selasa (11/8/2015).
Menurutnya, kondisi tersebut tentu saja berpengaruh terhadap produksi para pelaku usaha, terlebih saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus merosot. Belum lagi ditambah kebijakan pemerintah yang melepas bahan bakar minyak (BBM) sesuai harga pasar.
"Pelemahan nilai tukar rupiah itu akan menurunkan produksi. Karena nantinya ini menjadi beban bertumpuk bagi pelaku usaha."