Bisnis.com, JAKARTA – PT Sosial Enterprener Indonesia (SEI), perusahaan modal ventura UKM sektor kehutanan, menargetkan dapat menjaring 500 UKM baru pada 2017 dengan total omset Rp200 miliar.
Kepala Pemasaran SEI B. Hermawan mengklaim saat ini perusahaannya memiliki 112 nasabah dengan omset Rp50 miliar. Para nasabahnya meliputi bidang agribisnis (40%), kerajinan tangan (30%), dan furnitur (30%).
“Kami punya target pada 2017 mendatang dapat menjaring 500 UKM dengan total omset Rp200 miliar,” katanya di Jakarta, Kamis (6/8)
Hermawan mengatakan SEI memberikan pinjaman modal minimal Rp300 juta dan maksimal Rp2 miliar. Pada tahun ini, SEI berencana menambah 100 nasabah UKM baru dengan tambahan setoran modal Rp50 miliar.
Menurut dia, UKM sektor kehutanan membutuhkan permodalan sekaligus bimbingan teknis yang tidak diberikan kalangan perbankan. “Pelaku UKM itu seharusnya diberikan bantuan fasilitas latihan, pameran, pembinaan, hingga mentoring,” ujarnya.
Hermawan mengatakan mayoritas pelaku UKM Indonesia belum terjamah oleh lembaga perbankan. Selain nirrekening, mereka dinilai takut berhubungan dengan bank karena khawatir pada urusan administratif dan akuntansi.
“Kalau sama pemodal ventura berbeda, kami terus melatih mereka dalam hal pencatatan, mendampingi mereka sehingga ‘dipaksa’ berbudaya dalam membuat laporan usaha,” katanya.
SEI merupakan lembaga modal ventura yang menyasar UKM kehutanan sektor hilir. Berdasarkan situs resminya, SEI didirikan pada 2008 oleh salah satu pemilik saham PT Adaro Energy Tbk, Teddy Permadi Rachmat, bersama tiga rekannya yakni Shanti Poesposoetjipto, Pramukti Surjaudaja, dan Amit Lohia.
Dua tahun berselang, pemegang saham Adaro lainnya, Edwin Soeryadjaya, masuk menjadi investor baru bersama Benny Subianto.
