Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR SAPI BAKALAN: Pemerintah Harus Waspada Pengurasan Sapi Lokal

Pemerintah diminta mewaspadai pengurasan sapi lokal yang dapat berakibat pada pemotongan masif sapi betina produktif, menyusul penetapan kuota impor sapi baalan kuartal III yang hanya sebesar 50.000 ekor.
Bursa Sapi/Antara
Bursa Sapi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta mewaspadai pengurasan sapi lokal yang dapat berakibat pada pemotongan masif sapi betina produktif, menyusul penetapan kuota impor sapi baalan kuartal III yang hanya sebesar 50.000 ekor.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediana menyampaikan pemerintah hendaknya melakukan perhitungan intensif ketersediaan sapi dalam negeri dalam memutuskan kuota impor.

Teguh menggarisbawahi masifnya pemotongan sapi betina dewasa saat ini yang dinilai menjadi indikator minimnya jumlah sapi jantan dewasa. Pemotongan sapi betina produktif jelas mengancam produksi sapi dalam negeri.

“Dalam setahun sapi yang dipotong itu 12%-12,5% dari total populasi. Pertambahan populasi per tahun 17% sehingga masih ada kenaikan populasi sekitar 4%, tapi pemotongan sapi betina produktif masih tinggi,” kata Teguh.

Senada, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano menyampaikan saat ini pemerintah mengklaim populasi sapi mencapai 14 juta ekor namun belum merincikan strukturnya.

“Dari 14 juta itu kan tidak semuanya bisa dipotong, ada yang jantan, betina, muda. Yang bisa dipotong itu yang dewasa jantan,” kata Joni.

Seperti diketahui, pemerintah dua pekan lalu menetapkan kuota impor sapi bakalan sebesar 50.000 untuk kuartal III/2015, jauh dari permintaan feedloter dan kuota kuartal II lalu yaitu 250.000 ekor.

Salah satu yang menjadi alasan pemerintah membatasi impor sapi yaitu stok sapi lokal yang diklaim dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga akhir tahun sehingga sapi impor hanya digunakan untuk berjaga-jaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper