Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menghadapi perlawanan di tubuh partainya setelah menerima tuntutan Jerman atas salah satu paket pengetatan menyeluruh yang dituntut pemerintahan zona mata uang euro.
Hanya beberapa jam setelah sebuah kesepakatan yang menunjukkan Yunani menyerahkan sebagian kewenangannya kepada pengawasan pihak asing untuk mendapatkan paket bantuan senilai US$95 miliar, segalanya menjadi berubah.
Keraguan mulai muncul apakah dia akan mampu mempertahankan soliditas pemerintahannya.
Persyaratan yang ditetapkan kreditor internasional yang dipimpin Jerman mewajibkan Tsipras membatalkan janji-janjinya untuk mengakhiri pengetatan ekonomi.
Bahkan dia harus mengesahkan legislasi terkait pemotongan dana pensiun, penaikan pajak pertambahan nilai dan kebijakan ketat lainnya.
Dia juga harus menyiapkan aset sektor publik senilai 50 miliar euro untuk dijual di bawah pengawasan kreditor asing.
"Kami tidak setuju dengan kesepakatan itu," ujar pemimpin partai Independent Yunani, Panos Kammenos sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (14/7/2015).