Bisnis.com, JAKARTA – untuk kembali menstabilkan harga daging yang menjelang dan setelah lebaran tahun ini, Perum Bulog telah menyiapkan total 1.200 ton daging yang dikhususkan untuk melakukan operasi pasar.
Direktur Komersial Perum Bulog Fazri Sentosa menyampaikan operasi pasar ddilakukan untuk menarik harga ke level Rp88.000 dari tingkat saat ini yaitu mencapai Rp120.000 di pasar-pasar Jabodetabek.
“Jadi operasi pasar ini akan dilakukan di 20 titik lokasi, terus-menerus dari pagi sampai sore hingga malam takbiran nanti. Daging akan dipasarkan dengan menggunakan mobil dan ada yang mangkal,” jelas Fazri pada Bisnis.com, Senin (13/7/2015).
Fazri menjelaskan Perum Bulog telah menyiapkan 10 mobil yang menggunakan kulkas pendingin untuk berkeliling menjual daging dan ada pula 10 titik tetap penjualan daging yang disebar di sejumlah pasar di Jabodetabek.
Dia menambahkan, daging yang digunakan Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar dipasok dari perusahaan BUMN peternakan, PT Berdikari (Persero) dan daging impor secondary cut yang baru saja tiba pada Minggu (12/7) lalu.
“Daging untuk OP sebagian dipasok oleh PT Berdikari yaitu sebanyak 200 ton hingga lebaran nanti dan sebagian lagi yaitu 75 ton itu daging impor secondary cut yang baru tiba di Indonesia kemarin,” terang Fazri.
Sebagai informasi, setelah melakukan inspeksi mendadak ke pasar Mayestik, Jakarta Ahad lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menemukan harga daging telah melambung hingga Rp120.000 sehingga dia meminta Perum Bulog melakukan OP.
Untuk menstabilkan harga daging di Jabodetabek, Amran selama ini terus memantau ketat pasar dan melibatkan dua BUMN untuk menstabilkan harga daging yaitu PT Berdikari (Persero) dan Perum Bulog.