Bisnis.com, JAKARTA – Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis.
Kepala Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan setidaknya ada 6 alasan mengapa lahan rawa dinilai potensial sebagai lahan pertanian, terutama di musim kemarau.
Pertama, yang membuat kawasan rawa potensial adalah karena adanya stok air yang melimpah. “Air berlimpah dan tersedia secara in situ. Tinggal diolah tata kelola airnya agar sesuai dengan pola tanam,” ujarnya, Selasa (30/6/2015).
Kedua, adalah lahan yang dibuka lebih cepat pulih dan segera dapat ditanami karena tersedia cukup air.
Ketiga, saluran air yang dibuat di kawasan rawa dapat sekaligus berfungsi sebagai sarana transportasi.
Keempat, sekitar 90% lahan rawa berada pada dataran rendah, sehingga lebih mudah diolah menjadi lahan pertanian.
Kelima, lahan rawa potensial dikembangkan justru ketika musim kemarau tiba. Pasalnya, kandungan air di dalam tanah menyusut sehingga area tanam menjadi lebih luas. Oleh karena itu, musim panen akan tiba ketika lahan sawah sedang tidak berproduksi, yakni pada September hingga Desember.
“Sehingga dapat mengisi defisit beras,” lanjutnya.
Keenam, hasil biji-bijian dan tanaman rimpang yang ditanam di area rawa dinilai lebih kaya dengan kandungan Se dan Fe. Hal ini terjadi karena lahan rawa banyak mengandung endapan mineral.