Bisnis.com, JAKARTA – Demi menggenjot percepatan investasi di sektor pertanian, tim terpadu yang sementara terdiri atas representasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan akan segera memetakan persoalan di lapangan.
Syukur Iwantoro, Ketua Upaya Khusus (UPSUS) Investasi Pertanian Kementan menyampaikan tim terpadu telah mendeteksi beberapa persoalan, misalnya etersediaan lahan untuk membangun peternakan sapi.
“Terutama untuk pola peternakan semi pastoral, tantangan utamanya yaitu sebagian besar lahan potensial merupakan tanah ulayat seperti kami temukan di NTT, Maluku, dan Papua,” jelas Syukur melalui pesan singkat pada Bisnis.com, Sabtu (20/6/2015).
Selain itu, Syukur menerangkan keterbatasan lahan juga disebabkan banyaknya lahan yang telah dikuasai perseorangan atau perusahaan tertentu dengan status hak guna usaha (HGU) namun justru tidak dimanfaatkan atau menjadi lahan tidur.
Kasus seperti ini, menurut Syukur, kerap ditemukan di Sulawesi, Papua Barat, dan Kalimantan yang jumlah totalnya mencapai ratusan ribu hektare.
Untuk itu, Syukur menyatakan pemerintah berkomitmen menyelesaikan persoalan-persoalan ini untuk menarik lebih banyak investasi khususnya ke sektor peternakan. Menurutnya, ketersediaan lahan kerap menjadi momok investor yang berminat menanamkan modalnya di dalam negeri.
Adapun, dari hasil rapat yang digelar Jumat kemarin, pemerintah memutuskan akan membentuk tim terpadu percepatan investasi sektor pertanian yang beranggottakan perwakilan dari kementan, Kemendag, Kemenperin, dan BKPM.