Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menyebutkan pembentukan lembaga yang mampu memfasilitasi dan mengkoordinasi transportasi di Jabodetabek tinggal menunggu keputusan presiden. Lembaga itu akan bernama Badan Penyelenggara Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Dia menjelaskan lahirnya BPTJ kelak akan dibarengi keluarnya Peraturan Presiden mengenai Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
Menurutnya, permasalahan yang kerap dialami adalah koordinasi dan kapasitas daerah yang berbeda dari Jakarta dengan wilayah sekitarnya, termasuk kapasitas implementasi yang terbatas dari pemerintah daerah.
"Fungsi itulah yang nanti dilaksanakan oleh BPTJ karena induknya sedang disusun Kemenhub melalui litbang. MTI mendapat tugas untuk mengawal RITJ," katanya, Rabu (17/6/2015).
Hadirnya Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang sudah beroperasi saat ini tidak serta merta menyelesaikan jaringan transportasi antar daerah di sekitar Ibu Kota.
Adapun Comutter Jabodetabek baru mampu menampung 800.000 orang dari 4 juta orang yang melakukan mobilitas. Terbentuknya BPTJ ini memberikan titik terang bagi pelaksanaan pembangunan Light Rapid Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).
"MRT yang sekarang ada di Lebak Bulus itu bisa ditarik ke Selatan untuk bisa mengambil orang-orang di daerah Tangerang atau Kabupaten Bogor sehingga itu efektif," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
