Bisnis.com, JAKARTA- Arus distribusi logistik belum memperlihatkan kenaikan menjelang masa puasa dan Lebaran.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan arus logistik masih menunjukkan penurunan yang terindikasi sejak triwulan pertama. Untuk seluruh jenis angkutan moda yang mengangkut berbagai komoditi turun berkisar 8%.
Sementara itu, ada cenderung sedikit kenaikan pada angkutan darat sekitar 1,5% tetapi tidak berdampak signifikan terhadap keseluruhan bidang logistik karena jumlah armadanya yang juga tidak cukup banyak. Dia memprediksi pengiriman logistik melalui angkutan darat mengalami lonjakan yang cukup tajam seperti tahun sebelumnya.
"Kita akan evaluasi di akhir bulan Juni ini. Berharap dengan waktu dua minggu terakhir di bulan Juni ini ada sedikit kenaikan. Tapi sampai dengan hari ini belum ada kenaikan," ucapnya.
Kondisi lainnya, paparnya, saat ini sudah terdapat stok barang di lapangan terutama barang pangan yang sudah terditribusi sejak jauh hari. Dia menuturkan arus pengiriman untuk barang industri juga mengalami penurunan seperti semen, besi, dan otomotif.
Dia memperkirakan kondisi perekonomian yang lesu tidak menaikkan daya beli masyarakat secara signifikan pada masa lebaran. Hal itu juga mempengaruhi perlambatan distribusi barang baik nasional maupun kegiatan ekspor dan impor.
"Kalau untuk super market, sebagian besar barang-barangnya sudah ada di toko. Kelihatannya sih dari sisi itu cukup aman," ujarnya.