Bisnis.com,JAKARTA--PT Indonesia Infrastructure Finance selaku lembaga pembiayaan infrastruktur menargetkan perolehan suntikan dana US$150 juta pada semester II tahun ini untuk mendanai pembangunan sejumlah proyek infrastruktur.
Presiden Direktur PT IIF Sukatmo Padmosukarso mengatakan suntikan dana sebesar US$150 juta itu akan diperoleh dari sindikasi perbankan asing.
Dia mengungkapkan alasan pihaknya lebih memilih mencari pendanaan dari perbankan asing karena perbankan nasional hanya memberikan pinjaman dalam jangka pendek. Selain itu, bunga bank yang ditawarkan bank asing juga lebih kompetitif.
"Sektor perbankan kita juga tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu, makanya orientasi kami mencari pendanaan dari luar," kata Sukatmo di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Menurutnya, dana pinjaman dari sindikasi perbankan asing ini rencananya akan digunakan untuk menggarap proyek-proyek strategis yang layak dibiayai swasta seperti pelabuhan dan juga bandara.
Namun, ia enggan menyebutkan secara detail proyek apa saja yang akan dibiayai dari pinjaman tersebut.
"Sampai saat ini masih belum ada penandatanganan, makanya saya belum bisa beritahu," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan IIF selaku lembaga pembiayaan di bidang infrastruktur menargetkan capaian pembiayaan sebesar Rp7 triliun atau meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan proyeksi tahun lalu yaitu sebesar Rp3 triliun.
Seperti diketahui, IIF merupakan perusahaan pembiayaan infrastruktur yang dibentuk pemerintah bersama Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Beberapa proyek infrastruktur yang telah difasilitasi pembiayaanya oleh IIF antara lain jalan tol Cikampek-Palimanan, sistem pipa gas di Batam, penyulingan gas di Gresik, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Batam, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatera Utara, serta fasilitas perawatan pesawat terbang di Jakarta.