Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Jalan Tak Memadai Picu Ongkos Logistik Besar

Anggota Komisi VI DPR Bambang Harjo S mengatakan ongkos logistik terbesar pengiriman barang antar pulau di Indonesia tidak berasal dari angkutan laut. Menurutnya, tidak terakomodasinya angkutan darat di pulau setelah pengiriman barang dari kapal turut membengkakkan biaya logistik di pulau terpencil.
Anggota Komisi VI DPR Bambang Harjo S mengatakan ongkos logistik terbesar pengiriman barang antar pulau di Indonesia tidak berasal dari angkutan laut./JIBI
Anggota Komisi VI DPR Bambang Harjo S mengatakan ongkos logistik terbesar pengiriman barang antar pulau di Indonesia tidak berasal dari angkutan laut./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Bambang Harjo S mengatakan ongkos logistik terbesar pengiriman barang antar pulau di Indonesia tidak berasal dari angkutan laut.
 
Menurutnya, tidak terakomodasinya angkutan darat di pulau setelah pengiriman barang dari kapal turut membengkakkan biaya logistik di pulau terpencil.
 
Kondisi infrastruktur darat yang buruk mendorong pelaku usaha untuk mengantarkan barangnya melalui angkutan udara. Adapun pemerintah tidak menetapkan tarif batas atas untuk pesawat.
 
Barang-barang jadi mahal karena tidak terkontrol. Jadi, biayanya bisa 10 kali lipat daripada ongkos transportasi laut, tuturnya.
 
Dia mencontohkan pengiriman 25 ton beras pada satu kontainer menuju Pulau Irian Jaya memerlukan ongkos Rp15 juta. Selanjutnya, beras diangkut ke wilayah pedalaman seperti Jaya Wijaya, Papua, dengan menggunakan pesawat bisa memakan biaya Rp1 juta per karung beras. "Kondisi tersebut otomatis memicu perbedaan harga yang tinggi antar pulau di Indonesia," ujarnya, Senin (25/5/2015).
 
"Jadi transportasi laut penyumbang disparitas haraga besar itu enggak benar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper