Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI Beijing bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaksanakan Market Sounding PPP Infrastructure Projects pada Rabu (13/5/2015).
Hadir sekitar 100 pengusaha infrastruktur dan kelistrikan Tiongkok untuk menerima informasi tentang penawasan investasi pembangunan infrastruktur di tanah air.
Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, empat proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS) dan Independent Power Producer (IPP) di tiga sektor yaitu jalan tol, pelabuhan, dan listrik oleh para pemilik proyek yaitu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Perhubungan, dan PT PLN.
Duta Besar LBBP RI di Beijing, Soegeng Rahardjo menagtakan pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko WIdodo memprioritaskan pembangunan sektor ini untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 7-8% untuk tahun 2017-2019.
"Untuk pembangunan sektor infrastruktur, Indonesia memerlukan dukungan dan bantuan dari investor Tiongkok," kata Dubes Soegeng.
Pemerintah RRT melalui Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang telah menyampaikan komitmennya untuk membantu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini harus ditindaklanjuti oleh para investor Tiongkok. Untuk menarik investasi di proyek ini, Pemerintah Indonesia memberikan berbagai fasilitas dan insentif yang menarik dan juga terus memperbaiki iklim usaha di tanah air.
Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Tamba P. Hutapea, dalam sambutannya menyatakan bahwa pemerintahan baru Indonesia menawarkan harapan baru bagi investor asing melalui perbaikan iklim investasi yang berkesinambungan.
Sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi, investasi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif. Investasi Tiongkok di Indonesia juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada triwulan I 2015, investasi Tiongkok menempati urutan ke-10 terbesar.
Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM, Rudy Salahuddin menyampaikan beberapa proyek infrastruktur dengan model KPS yang akan dilakukan dalam tahun 2015-2016 antara lain jalan tol Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Jaminan investasi diberikan oleh Pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) dan dukungan pemerintah dalam bentuk akuisisi lahan, viability gap fund, dan perijinan.
Program Market Sounding PPP Infrastructure Projects tahun ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di Beijing. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata Pemerintah Indonesia untuk menawarkan proyek-proyek infrastruktur yang ready to offer kepada investor RRT.
Investor yang hadir rata-rata berasal dari perusahaan BUMN infrastruktur RRT dan memiliki pengalaman yang luas dalam melakukan investasi di luar negeri, termasuk di Indonesia.