Bisnis.com, Jakarta—Juni tahun ini, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mulai menjalankan operasional kapal barang secara rutin (freight liner) di timur Indonesia. Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni Akhmad Sujadi menuturkan persiapan telah mencapai 80%. Pada Juni mendatangkan, Pelni akan mendatangkan dua kapal berukuran 350 TEUs.
Untuk menjalankan program tol laut tersebut, Pelni membutuhkan sokongan subsidi sebesar Rp324 miliar per tahun.
“Untuk subsidi sesuai perhitungan, setahun memerlukan Rp324 miliar yang kami ajukan. Realisasinya sesuai dengan berapa bulan kami melakoni,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (11/5/2015).
Komisi VI DPR telah menyetujui suntikan modal kepada Pelni sebesar Rp500 miliar yang diantaranya dipergunakan untuk menjalankan misi tol laut di timur Indonesia.
Namun, penyertaan modal negara itu masih dalam proses di Kementerian Keuangan karena pengajuannya masuk dalam anggaran perubahan. Rencananya, Pelni akan membeli dua kapal berukuran 700 TEUs dan sisanya untuk membeli kapal 350 TEUs yang dipergunakan untuk freight liner di wilayah timur.
“Sisanya untuk membeli kapal barang kontainer tipe 350 TEUs. Ini untuk menjalankan penugasan tol laut [di timur Indonesia],” ucapnya.