Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (Gapasdap) Luthfi Syarief berharap segera pemerintah merealisasikan pembangunan 10 dermaga untuk Lintas Merak-Bakauheni.
Dengan kondisi 54 unit kapal yang saat ini aktif beroperasi, dia mengatakan perlunya enam dermaga yang dapat disandari kapal. Keenam dermaga tersebut harus memiliki kemampuan yang sama sehingga tidak hanya kapal tertentu yang dapat bersandar.
"Kami harapkan kemampuannya sama seperti dermaga II dan dermaga III sehingga bisa menyerap semua jenis kapal," katanya, Selasa (5/5/2015).
Menurutnya, pembangunan dermaga lebih baik dipegang oleh kementerian. Dia berpendapat jika pembangunan diserahkan kepada PT ASDP Indonesia Ferry maka akan memerlukan waktu yang lebih lama. ASDP sebagai perusahaan negara akan memiliki hitungan dengan menanamkan investasi pada pembangunan dermaga.
Tapi kalau pemerintah tidak akan menghitung itu [profit], dia akan memikirkan kelancaran. Kalau ASDP akan menghitung berap akan mendapatkan untung, ucapnya.
Selain menopang tol laut, pembangunan dermaga baru juga mendung aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan untuk pengoperasian kapal berukuran 5.000 GT di Lintas Merak-Bakauheni. Kemenhub memberikan waktu empat tahun semenjak aturan PM No.88 Tahun 2014 diterbitkan pada 24 Desember 2014.