Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Irjen Pol. Ngadino menyebutkan terjadinya penurunan kejahatan di wilayah perairan. Pada 2014, tingkat kejahatan di perairan sebanyak 612 kasus, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 796 kasus.
Tren insiden pencurian di kapal terjadi penurunan sejumlah 7 insiden atau 6,54% pada periode sepanjang 2014. Walau secara umum mengalami penurunan dibanding sebelumnya, namun muncul peningkatan tajam kejahatan di kapal berupa hijacked, dengan lokasi insiden di Perairan Natuna dan Tanjung Berakit.
"Yang bersifat hijacked tersebut mempunyai kesamaan dalam hal modus operandi seperti kapal dibajak, menyandera ABK, mengambail minyak, dan merusaj alat navigasi kapal," katanya pada Acara Diskusi Bersama Institut Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia, di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Dia mengatakan pada periode yang sama, 11 hot spot yakni area sandar dan lego jangkar juga terjadi penurunan insiden pencurian di kapal sejumlah 28 insiden atau turun 29,47% dibandingkan 2013.
Penyebaran 11 hot spot yaitu Belawa, Dumai, Nipah, Tanjung Berakit, Tanjung Priok, Gresik, Muara Berau, Muara Jawa, Balikpapan, Teluk Adang, dan Taboneo. Polri didukung oleh 1.859 personil Ditpolair Baharkam dan 5.388 personil Polair Polda.
Pada 2014 telah dilaksanakan kegiatan khusus dan ada 67 kasus pencurian di kapal. Ini ada penurunan angka kejahatan melalui kegiatan dengan ditetapkannya lokasi hot spot, ujarnya.