Bisnis.com, JAKARTA - Kota Gudeg alias Yogyakarta merupakan salah satu destinasi menarik bagi wisatawan. Pada tahun lalu, sebanyak 2,4 juta wisatawan menghabiskan waktunya menikmati pariwisata di daerah ini.
Melimpah ruahnya wisatawan tersebut membawa berkah tersendiri bagi usaha bus pariwisata.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Yogyakarta, Agus Andriantoro mengatakan pertumbuhan ini ditandai dengan jumlah armada bus dalam setahun terakhir tumbuh hingga 740 unit dari sebelumnya sebanyak 650 unit.
"Keseluruhannya merupakan armada bus pariwisata lokal DIY. Bahkan, kondisi macet pun sudah melanda saat akhir pekan terutama di ruas jalan sekitar Keraton Yogyakarta," katanya Senin (27/4/2015).
Dia berharap ke depan pemerintah melakukan kajian terkait mobilitas bus pariwisata di Yogyakarta sehingga ditemukan formula untuk menjaga tingkat keterisian penumpang. "Kajian tersebut juga dapat memetakan penyebaran bus pariwisata".
Menurutnya, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan harga Bahan Bakar Minyak, juga turut mempengaruhi daya beli masyarakat yang berimbas kepada bisnis bus pariwisata.
Sementara, perbaikan pelayanan sudah menjadi kewajiban pengusaha demi kenyamanan dan keamanan penumpang.
"Kami sudah komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Tetapi kami juga butuh kebijakan khusus dari pemerintah yang pro pengusaha".