Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Minta Pebisnis Food Service Jajaki Pasar Ekspor

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menginginkan pebisnis di sektor makanan termasuk perusahaan food service merambah pasar global.

Bisnis.com, SERANG—Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menginginkan pebisnis di sektor makanan termasuk perusahaan food service merambah pasar global.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga mengatakan industri makanan olahan domestik bakal terus tumbuh seiring perkembangan masyarakat kelas menengah. Tapi pengusaha diminta tidak hanya fokus di dalam negeri melainkan pula ekspor.

“Industri makanan dan minuman dalam lima tahun ke depan akan kami dorong terus karena serap tenaga kerja bannyak dan tingkatkan pendapatan ekspor negara,” katanya di sela peresmian pabrik PT Kanemory Food Service di Serang, Banten, Kamis (16/4/2015).

Secara khusus pernyataan tersebut ditujukan kepada Kanemory Food Service (KFS).

Perseroan ini merupakan hasil patungan dari Kanematsu Corporation dan Cimory Group. KFS bermain sebagai perusahaan food service dengan mendirikan pabrik central kitchen.

Dari pabrik bernilai US$6 juta di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten diproduksi puluhan varian makanan olahan setengah matang.

Pangan berbasis meat, fish, sayuran, roti, tepung, dan beras ini disuplai ke swalayan, restoran cepat saji, sampai convenience store di Indonesia.

Himawan mengatakan sepanjang tahun lalu terealisasi investasi sekitar US$4,5 miliar dari sektor makanan dan minuman (mamin).

Nilai ini setara dengan 11,5% dari total realisasi penanaman modal asing di Tanah Air bahkan lebih besar ketimbang sektor pertambangan.

“Lima tahun terakhir ada komitmen investasi baik asing maupun dari dalam negeri US$32,8 miliar,” ucapnya.

Namun dari nilai tersebut baru terealisasi sekitar US$13,8 miliar setara 42%. Dengan kata lain tersisa US$19 miliar untuk diwujudkan pada tahun-tahun mendatang.

Guna memuluskan investasi, BKPM perbaiki proses perizinan, membantu investor atasi hambatan bisnis, dan memfasilitasi insentif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper