Bisnis.com, SEMARANG—Peningkatan pasokan gas bumi bagi kegiatan industri di wilayah Jawa Tengah dinilai mendesak direalisasikan seiring meningkatnya relokasi sejumlah investor ke wilayah tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
Manager Area Distribusi PT Perusahaan Gas Negara (Perserto) Tbk. Semarang Edy Sukamto memperkirakan kebutuhan akan distribusi gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) di Jateng akan terus meningkat, baik bagi sektor industri maupun masyarakat umum.
Apalagi, jelasnya, hingga beberapa tahun ke depan Jateng terus menjadi daerah tujuan investasi pelaku industri.
Dari hasil survei internal PGN, jelasnya, para pelaku industri dan calon investor baru di wilayah Jateng berharap distribusi gas dapat segera dioptimalkan di wilayah tersebut.
“Survei kami menunjukkan semua industri yang ada berharap distribusi pipa gas itu bisa direalisasikan,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Rabu (15/4/2015).
Pasalnya, Edy mengungkapkan para investor yang berniat merelokasi pabriknya dari Jawa barat dan Jawa Timur menuju Jateng sudah terbiasa memanfaatkan jenis energi tersebut sebagai penyokong utama kegiatan produksi.
Penggunaan sumber daya lain, jelasnya, akan memengaruhi perhitungan produksi karena energi mengambil porsi 30% dari total biaya produksi.
Di samping itu, Edy menuturkan penggunaan CNG akan lebih efisien bagi pelaku industri dibandingkan dengan penggunaan batu bara sebagai sumber energi alternatif.
“Bahan baku batu bara memang lebih murah, namun operasionalnya tinggi sebab butuh storage, alat pengangkut, maintenance yang meningkatkan cost. Lebih praktis gas, karena itu pelaku industri selalu bertanya soal pasokannya di Jateng,” ungkapnya.