Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pengguna Gas Bumi Sempoyongan

Struktur biaya produksi serba mahal terutama untuk gas bumi membuat produksi sejumlah industri anjlok 30% -50%, yaitu industri logam, petrokimia, keramik, dan kaca.

Bisnis.com, JAKARTA—Struktur biaya produksi serba mahal terutama untuk gas bumi membuat produksi sejumlah industri anjlok 30% -50%, yaitu industri logam, petrokimia, keramik, dan kaca.

Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Achmad Safiun bahkan menyebut ada pebisnis yang mulai berpuasa alias tidak mampu membeli bahan baku memadai, khususnya untuk gas bumi.

“Kalaupun pasar lokal berat tetapi harga gas turun ini bisa membantu industri untuk survive,” katanya dalam seminar Kebutuhan dan Ketersediaan Gas Bumi untuk Industri, di Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Pelaku industri terus menyuarakan penurunan harga gas, bahkan sejak beberapa bulan silam disebut kisaran yang diinginkan US$5 per MMBTu.

Achmad menegaskan sejatinya yang dibutuhkan bukan semata harga gas bumi murah melainkan kompetitif dengan negara lain.

Harga gas bumi saat ini melampaui level US$9 per MMBTu. Sebagai perbandingan di negara tetangga seperti Malaysia US$4 per MMBTu sedangkan Singapura dan Vietnam US$4,5 per MMBTu. FIPGB menyebut harga gas melalui proses regasifikasi mencapai US$17 – US$18 per MMBTu.

“Sejumlah industri mengalami penurunan produksi bahkan sebagian industri  baja mengurangi ribuan tenaga kerja. Kondisi ini akan berdampak terhadap pendapatan devisa dan neraca ekspor impor,” ucap Achmad.

Pelaku industri menginginkan harga gas bumi tanpa proses regasifikasi US$5 per MMBTu. Adapun harga gas alam cair (LNG) di Jakarta dan Arun yang sekarang di atas US$17 per MMBTu, dikikis ke level US$7 – US$8 per MMBTu.

Komponen harga gas bumi pipa dalam dolar AS disebut Achmad naik 45,4%. Sementara penggunaan gas pipa oleh industri pengolahan di Jawa Barat tercatat turun hingga 50 MMscfd setara 8%  terhadap realisasi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper