Bisnis.com, GORONTALO - Pengembangan Pelabuhan Anggrek akan menelan anggaran sebesar Rp29,4 miliar, sesuai keterangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ke Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin.
"Saya sudah memaparkan kondisi Pelabuhan Anggrek kepada Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Ignasius Jonan, pada kunjungannya di Bandara Djalaludin Gorontalo," ungkap bupati di Kwandang, Senin (30/3/2015).
Selama ini antrean kapal barang terjadi di pelabuhan ekspor-impor yang hanya memiliki panjang dermaga 175 meter tersebut, padahal idealnya panjang dermaga minimal 400 meter, sehingga cukup memprihatinkan mengingat aktivitas bongkar muat hanya bisa dilakukan satu unit kapal saja.
Antrean kapal berminggu-minggu terjadi di pelabuhan ini menyebabkan kerugian bagi masyarakat mengingat berdampak pada tingginya harga barang di Gorontalo.
Alokasi anggaran untuk mengembangkan Pelabuhan Anggrek yang akan berdampak pada kemajuan perekonomian di daerah sangat diharapkan, sebab ikut memantapkan program kerja sama "Utara-Utara" yang dilakukan pemkab ini dengan Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara sangat berharap agar pelabuhan tersebut secepatnya menjadi pusat aktivitas bongkar muat.
"Saya sudah memaparkan kondisi tersebut kepada pak Menteri dan bersyukur langsung mendapat respon, bahkan dijanjikan pada 2015 Kementerian Perhubungan akan mengalokasikan anggaran Rp29,4 miliar untuk pengembangan fasilitas Pelabuhan Anggrek," ujar bupati. Ditambah anggaran untuk subsidi angkutan kapal perintis di Pelabuhan Kwandang.
Pada kunjungan kerja Menhub Ignasius Jonan di Bandara Djalaluddin pada Minggu (29/3), menyampaikan bahwa total anggaran sebesar Rp394 miliar yang masuk Provinsi Gorontalo, sebagiannya dialokasikan untuk pengembangan Pelabuhan Anggrek dan subsidi angkutan perintis di Pelabuhan Kwandang.[]