Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Naikkan Estimasi Pertumbuhan Asia

Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) naikkan estimasinya atas pertumbuhan Asia tahun ini menjadi 6,3% dari sebelumnya 6,2%, terdorong oleh perlemahan harga minyak dunia dan pemulihan sektor industri.

Bisnis.com, HONG KONG – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menaikkan estimasinya atas pertumbuhan Asia tahun ini menjadi 6,3%  dari sebelumnya 6,2%, terdorong oleh perlemahan harga minyak dunia dan pemulihan sektor industri.

Kepala ekonom ADB, Shang-Jin Wei dalam publikasi bertajuk Asian Development Outlook 2015 menyampaikan penguatan pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut hingga 2016.

Seperti diketahui, ADB kerap memosisikan diri sebagai institusi internasional yang selalu optimistis memprediksi pertumbuhan negara-negara dunia.

“Negara-negara berkembang Asia akan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi global. Perlemahan harga komoditas telah memberikan ruang bagi pengambil kebijakan untuk memangkas subsidi bahan bakar,” ungkap Jin Wei di Hong Kong, Selasa (24/3/2015).

Tidak hanya memangkas subsidi bahan bakar, Jin Wei menegaskan pemerintah pun dapat mengimplementasikan langkah-langkah reformasi struktural lain, yang merupakan kunci pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

ADB mencatat sejak krisis finansial global, negara-negara berkembang Asia telah berkontribusi sedikitnya 2,3 persentase poin pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global, atau mencapai 60% dari pertumbuhan rata-rata global sebesar 4%.

ADB pun menyebut perlambatan pertumbuhan China masih akan menjadi beban pertumbuhan Asia secara menyeluruh.

Namun ADB menegaskan hal tersebut tidak perlu membuat gundah, karena China tengah mengimplementasikan agenda reformasinya.

“Perlemahan investasi yang masih berlanjut, terutama di sektor real estat, akan menurunkan pertumbuhan China menjadi 7,2% tahun ini dan 7,0% tahun depan. Nilai ini jauh lebh rendah dari rata-rata pertumbuhan 8,5% sejak krisis finansial global,” ungkap laporan ADB.

Proyeksi pertumbuhan 7,2% China tersebut bahkan lebih tinggi dari target pertumbuhan yang ditetapkan Perdana Menteri Li Keqiang yaitu 7%.

Adapun, China tumbuh 7,4% tahun lalu, terendah dalam 24 tahun terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper