Bisnis.com, JAKARTA– Bank sentral Kanada (Bank of Canada/BoC) memprediksi perlemahan harga minyak dunia yang terus berlangsung sejak pertengahan tahun lalu dapat membawa tingkat inflasi negara itu menyentuh rata-rata 0,5% pada kuartal pertama tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Gubernur BoC Stephen Poloz, sesaat Badan Statistik Kanada mengumumkan inflasi Februari negara itu hanya naik 1% (year-on-year), tingkat yang sama dengan bulan sebelumnya dan sesuai dengan estimasi kalangan ekonom.
“Keputusan bank sentral untuk memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 0,75% Januari lalu sudah tepat. Suku bunga yang lebih rendah akan membantu negara menyeimbangkan perekonomian,” kata Poloz di Ottawa, Jumat (20/3/2015).
Dia menegaskan saat ini bank sentral harus memantau ketat belanja konsumen yang konsisten menunjukkan penurunan dan mengekang risiko yang berpotensi muncul dari perlemahan harga minyak dunia.
Di sisi lain, inflasi Februari yang masih di tingkat rendah dinilai akan menjadi alasan utama bank sentral mempertahankan suku bunga 0,75% pada pertemuan bank sentral pertengahan April mendatang.
“Bank sentral memahami aktivitas perekonomian beberapa waktu ke depan akan sedikit mengecewakan, termasuk perlemahan inflasi,” kata ekonom CIBC World Markets, Nick Exarhos, merespons data inflasi.
Bank sentral negara perekonomian terbesar kesebelas dunia tersebut pun memprediksi inflasi akan melambat ke level 0,3% pada kuartal kedua tahun ini, juga merujuk pada perlemahan harga minyak dunia.