Bisnis.com, LHOKSEUMAWE - Terminal penerimaan dan regasifikasi liquified natural gas (LNG) Arun dinilai dapat menghemat penggunaan solar hingga mencapai Rp27 miliar per hari.
Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan fasilitas yang dikembangkan PT Perta Arun Gas merupakan proyek yang luar biasa, karena dapat memenuhi kebutuhan gas di pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
"PLN bisa melakukan penghematan hingga Rp27 miliar per hari, karena mengganti penggunaan solar menjadi gas di pembangkit listrik miliknya," katanya, Senin (9/3/2015).
Sudirman menuturkan penggunaan gas hasil regasifikasi fasilitas itu dapat menurunkan biaya operasional pembangkit listrik hingga 35%.
Menurutnya, PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan juga akan memperoleh keuntungan dari fasilitas tersebut. Pasalnya, perusahaan memiliki keuntungan dari industri gas yang dikelolanya tersebut.
"Keuntungan bisnis yang diperoleh Pertamina dari fasilitas ini mencapai US$100-US$200 juta per tahun," ujarnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan gas dari fasilitas itu untuk mengembangkan gas kota, untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak.
Gas dari fasilitas itu rencananya juga akan dimanfaatkan untuk industri, seperti PT Pupuk Iskandar Muda yang telah menyatakan minatnya untuk mendapatkan pasokan.
Terminal LNG di Arun Bisa Bikin PLN & Pertamina Untung
Terminal penerimaan dan regasifikasi liquified natural gas (LNG) Arun dapat menghemat penggunaan solar dengan nilai mencapai Rp27 miliar per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
31 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
36 menit yang lalu
Ramalan Ekonomi Indonesia 2025 dari Indef, Inflasi Mendekati 3%
2 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
7 jam yang lalu