Bisnis.com, TANGERANG – Eksportasi komoditas sarang burung walet ke China kembali dibuka setelah berhasil melewati persyaratan higienitas dan mutu oleh Otoritas Karantina China.
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan sebanyak tiga perusahaan berhasil melewati proses tersebut dari total delapan perusahaan yang mendaftar.
Tiga perusahaan itu antara lain PT Adipurna Mranata Jaya, PT Esta Indonesia dan PT Surya Aviesta. Dalam waktu dekat, tiga perusahaan lain segera menyusul karena harus memperbaiki beberapa persyaratan mutu yang diajukan Otoritas China.
“Sebelumnya, kita memang sudah ekspor ke sana tapi lewat pihak ketiga, melalui Hong Kong, Singapura, dan Malaysia,” katanya dalam peresmian Ekspor Perdana Sarang Burung Walet Ke Tiongkok, Kamis, (29/1/2015).
Pada tahap pertama, kuota sarang burung walet yang akan diekspor sebesar 1,097 ton. PT Adipurna Mranata Jaya sebesar 300 kg, PT Esta Indonesia 483 kg, dan PT Surya Aviesta 314 kg.
Dengan ekspor secara langsung, Banun berharap biaya rantai distribusi ke negara perantara dapat dipangkas sehingga memberikan return yang lebih besar kepada para pengusaha. “Apalagi konsumsi sarang burung walet masyarakat Tiongkok mencapai 80% dari total konsumsi sarang burung walet dunia,” katanya.