Bisnis.com, JAKARTA – Arus Wisatawan Mancanegara dari lima negara diperkirakan bisa deras masuk ke Indonesia jika kebijakan bebas visa diberlakukan pemerintah.
“Kalau bebas visa untuk lima negara dijalankan, itu bisa bikin heboh turis masuk ke Indonesia,”ungkap Direktur Garuda Indonesia Arif Wibowo, di Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Seperti diketahui, saat ini Indonesia sudah memberlakukan bebas visa untuk 15 negara.Rencananya akan ada tambahan lima negara yakni Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Australia.
Menurut Arif, kampanye yang dilakukan Kementrian Pariwisata melalui country branding membantu Garuda untuk menarik penumpang karena posisinya sebagai flag carrier.
“Ide Kementerian Pariwsata dengan Wonderfull Indonesia sangat bagus. Terbukti, rute yang baru dibuka Beijing-Denpasar, rata-rata load factor mencapai 80%,” katanya.
Ditambahkannya, Garuda juga mengantisipasi lonjakan turis dari Tiongkok jika beleid bebas visa diberlakukan dengan menambah 9 kota di luar Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. “Citilink juga sudah beroperasi carter reguler Wuhan dan Chengdu,” katanya.
Dia mengatakan, jika memang tahun ini dapat terlaksana pembebasan pajak bisnis ini, maka bisnis Garuda akan semakin kompetitif, karena selama ini tiketnya menjadi lebih mahal, lebih dari 10 persen jika dibandingkan competitor.
Pada 2013 penerbangan langsung dari Beijing ke Indonesia hanya ada lima kali seminggu dengan tujuan Jakarta. Dengan penambahan rute Beijing-Denpasar pp maka jumlah penerbangan Garuda dari Beijing ke Indonesia menjadi tujuh kali dalam seminggu.
“Jadi jumlah seat yang disediakan naik 40%. Target kenaikan jumlah penumpang ya seperti itu," katanya.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk China Soegeng Rahardjo mendorong garuda untuk membuka lebih banyak penerbangan langsung dari Tiongkok ke kota-kota destinasi wisata di tanah air sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dari pasar China yang sangat besar.
Menurutnya, pasar wisatawan mancanegara dari Tiongkok yang tahun lalu mencapai 100 juta orang, diperkirakan akan naik sekitar 18% menjadi 120 juta orang pada tahun ini.
“Targetnya tahun 2016 ada tiga juta wisman asal Tiongkok ke berbagai tujuan wisata Indonesia,” katanya.
Diungkapkannya, pemerintah telah berupaya keras dalam negosiasi dengan pemerintah Tiongkok yang akhirnya membebaskan pajak bisnis lebih dari 10 persen dari penjualan, bagi Garuda Indonesia yang akan mulai berlaku tahun ini.