Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGELOLAAN BANDARA: Adisutjipto Bakal Tolak Penerbangan Baru

Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mempertimbangkan untuk tidak menambah frekuensi atau rute penerbangan dari dan menuju wilayah tersebut karena keterbatasan infrastruktur.
Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mempertimbangkan untuk tidak menambah frekuensi atau rute penerbangan dari dan menuju wilayah tersebut karena keterbatasan infrastruktur./JIBI
Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mempertimbangkan untuk tidak menambah frekuensi atau rute penerbangan dari dan menuju wilayah tersebut karena keterbatasan infrastruktur./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA- Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mempertimbangkan untuk tidak menambah frekuensi atau rute penerbangan dari dan menuju wilayah tersebut karena keterbatasan infrastruktur.

General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Yogyakarta Andi Wirson mengatakan bandara tersebut memiliki keterbatasan apron atau parking stand pesawat. Saat ini jumlah eksisting parking stand di bandara tersebut berjumlah tujuh apron.

Karena parking stand terbatas, alhasil holding time pesawat baik di udara maupun saat berada di darat menjadi rata-rata 30 menit,” ucapnya di sela Seminar Nasional Sinergisitas Bandara dan Airline Menghadapi Open Sky dan Pembangunan Global di Jakarta, Selasa (13/1).

Karena itu, menurutnya, AP I harus memperhitungkan secara cermat waktu holding setiap pesawat agar tidak lebih lama dari 30 menit sehingga tidak mengganggu operasional bandara secara keseluruhan.

Biasanya selain kendala infrastruktur, faktor lainnya yang mempengaruhi adalah delay di bandara asal pesawat, serta lalu lintas penerbangan militer di Adistujipto tapi hal itu sudah kami koordinasikan dengan pihak TNI AU,” ucapnya.

AP I, lanjutnya, saat ini tengah membangun sebuah apron baru sehingga secara keseluruhan jumlah parking stand di bandara tersebut menjadi delapan titik. Pembangunan apron baru itu, tambahnya, bertujuan untuk mengurangi atau meminimalkan keterlambatan atau waktu holding pesawat baik di udara maupun di darat.

Dengan adanya apron, baru, pesawat yang masih di udara tidak perlu mengantre hingga 30 menit karena ada parking stand yang tersedia,” terangnya.

Apron itu pula, lanjutnya, bisa mengurangi waktu holding pesawat baik di udara maupun di darat hingga 30% dari waktu rata-rata holding time di bandara itu yakni selama 30 menit dan bisa menampung pesawat sekelas Boeing 737.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper