Bisnis.com, JAKARTA — Bosowa Group memastikan bakal ada tambahan kapasitas produksi mencapai 3,5 juta ton pada tahun ini.
Dengan demikian total kemampuan grup ini untuk memproduksi semen menyentuh 8 juta ton setiap tahun. CEO Bosowa Group Erwin Aksa menyatakan total investasi untuk menambah kapasitas produksi semen saja pada tahun ini mencapai US$500 juta.
“Dalam satu sampai dua bulan ini ada pabrik baru di Banyuwangi senilai US$110 juta,” katanya.
Bosowa sedang membangun beberapa pabrik semen full integrated maupun semi integrated a.l. di Maros (Sulawesi Selatan), Barru (Sulawesi Selatan), Ciwandan (Banten), Banyuwangi (Jawa Timur), Rembang (Jawa Tengah), dan Sorong (Papua Barat).
Selain itu Bosowa juga memperkuat jaringan distribusi melalui kehadiran sejumlah pabrik pengepakan di luar Jawa. Pada 24 Desember 2014 baru saja diresmikan packing plant berkapasitas 500.000 ton per tahun di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Pabrik pengepakan semen itu adalah yang keenam setelah di Banyuwangi (Jawa Timur), Ciwandan (Banten), Samarinda (Kaltim), Kendari (Sultra), dan Balikpapan (Kaltim). Investasi untuk setiap pabrik pengepakan diperkirakan US$10 juta.
“Packing plant [tahun lalu] pada tahun ini akan diselesaikan di empat titik lagi senilai total US$40 juta,” kata Erwin.
Grup perusahaan semen Bosowa kini terbagi dalam dua perusahaan yang mengelola bisnis semen secara full integrated dan semi integrated. Pertama adalah PT Semen Bosowa Maros dan yang kedua ialah PT Semen Bosowa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1653545711.jpg?w=348&h=261)
