Bisnis.com, JAKARTA - Rancangan hunian dengan model minimalis ternyata masih digemari oleh khalayak pada 2015. Lonjakan harga tanah dan menurunnya daya beli masyarakat sebagai salah satu dampak kenaikan harga bahan bakar minyak, membuat masyarakat mengutamakan efisiensi biaya pembangunan rumah.
Tren minimalis modern merupakan salah satu gaya arsitektur yang dinilai mengakomodasi kebutuhan khalayak.
”Design minimalis modern akan tetap menjadi tren mengingat [kemunculannya] masih baru. Masih ada kemungkinan sampai sekitar lima tahun ke depan akan menjadi tren disain,” ujar direktur PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama Indrasetiadjid Kartakusuma.
Selain itu, inovasi pada arsitektur pada 2015 cenderung mengarah pada rancangan rumah dengan dua hingga tiga lantai. Rancangan ini menjadi pilihan untuk mengatasi sempitnya lahan.
Hunian bergaya minimalis dapat dipastikan akan memainkan estetika tampak bangunan, atau lazim disebut sebagai paparan komposisi dari bentuk permukaan bangunan dalam elevasi datar.
Rancangan minimalis modern banyak menggunakan konsep ruang tanpa tiang, dengan bukaan yang lebar. Meski demikian, Anda dapat mengombinasikan dengan material alam seperti batu alam dengan jenis dan pilihan beragam. Selain itu, penggunaan konsep garis-garis yang lebih lugas diperkirakan akan semakin banyak dipakai.
Pada masyarakat kelas menengah atas, eksplorasi tidak hanya terpaku pada desain semata, tetapi juga penggunaan teknologi bahan dan konstruksi yang tidak biasa.
Indrasetiadjid mencontohkan bahan material seperti kaca lebar full height tanpa kusen, atau bingkai sangat digemari karena memberikan aksen ruang dalam dan luar yang lebih menyatu. Selain itu, pengolahan tinggi ruang yang melebihi tinggi standar juga terbukti efektif memberikan kesan lapang pada ruang.
Terkait dengan tren warna hunian pada 2015, dia memprediksikan tidak banyak perubahan yang signifikan. Dia mengatakan warna natural seperti krem, putih, dan cokelat untuk
eksterior rumah, dan warna-warna komplementer yang lebih berani tetap dipilih sebagai pewarna interior hunian.
Menyoal tren hunian di tahun Kambing Kayu, desainer interior Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Ayu Joddy berpandangan lain.Menurutnya, tahun ini akan ditandai dengan semakin maraknya pembangunan rumah berkonsep smart house.
”Konsep smart house semakin banyak dilirik dan diterapkan, karena kebanyakan masyarakat kelas menengah ingin hidup lebih praktis dan efisien,” ujarnya.
Dia mengatakan smart house adalah desain rumah yang menggunakan teknologi smart system khususnya untuk meminimalikan penggunaan listrik. Semakin berkembangnya teknologi akan memungkinkan penghuni rumah mengatur pengelolaan lampu atau mengecek penggunaan listrik dengan mengunakan smartphone dari jarak jauh.
Dia juga memperkirakan akan semakin banyak bermunculan para pengembang yang membuat konsep rumah yang didesain untuk manula yang hidup sendiri dengan memanfaatkan teknologi smart system ini.
Ayu juga memprediksikan munculnya material bangunan yang dapat dipadukan dengan teknologi nano, tahan kotor, dan dapat menyesuaikan dengan suhu tubuh secara otomatis. Fitur-fitur ini diperkirakan akan bermunculan pada kain pelapis sofa.
Ayu mengatakan mengenai model rancangan interior rumah yang digemari pada tahun ini adalah konsep tropical modern. Menurutnya, gaya ini sangat cocok untuk hunian di iklim tropis.
Dia mengatakan gaya ini membuka ruang pemilik hunian untuk bereksplorasi dengan garis-garis yang bersih yang dipadukan dengan sedikit permainan stainless atau kaca pada ruang. Selain itu, dapat juga menonjolkan ekspos material ala industrial yang dapat digabungkan dengan material kayu untuk mendapatkan kesan lebih hangat.