Bisnis.com, JAKARTA - Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menilai penggunaan BBG dapat mengurangi biaya transportasi dan lebih efisien, Karena harganya lebih murah dibandingkan dengan BBM yakni hanya Rp3.100 per liter.
Selain itu, nilai positif dari penggunaan BBG a.l. dapat mengurangi impor BBM, bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, bahan bakar yang relatif aman daripada BBM khususnya ketika terjadi kecelakaan atau kebakaran karena adanya ketersedian safety valve.
“Tetapi yang perlu diperhatikan adalah cara kerja mesin kendaraan BBG berbeda dengan kendaraan BBM. Maka dari itu para sopir harus mengetahui teknisnya,” tuturnya Senin (22/12/2014).
Adapun, yang menjadi kendala dalam implementasi konversi BBM ke BBG yakni masih sedikitnya sebaran stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Selain itu, biaya pengadaan kendaraan berbahan bakar gas jauh lebih mahal daripada kendaraan dengan berbahan bakar minyak.
“Bandingkan saja harga truk ber-BBM sekitar Rp800 juta sedangkan harga truk sejenis ber-BBG bisa mencapai Rp1,5 miliar,” katanya.
Ditambah dengan perusahaan transportasi yang masih ragu untuk mengalihkan moda angkutannya dari BBM ke BBG karena belum ada kepastian keterserdian cadangan BBG dari pemerintah.
Ini Kelebihan & Kekurangan Penggunaan BBG
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menilai penggunaan BBG dapat mengurangi biaya transportasi dan lebih efisien, Karena harganya lebih murah dibandingkan dengan BBM yakni hanya Rp3.100 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fitri Rachmawati
Editor : Sepudin Zuhri
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
30 menit yang lalu
Target Harga ACES Jelang Rebranding Merek Baru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Pilkada 2024, Ekonom Wanti-Wanti Dampak Negatif ke Pembangunan
46 menit yang lalu
Menperin Segera Panggil Apple, Desak Bangun Pabrik di Indonesia
2 jam yang lalu